Selanjutnya BUMN Penerbangan dan Rumah Sakit

Selasa, 08 Januari 2013 – 07:36 WIB
SURABAYA--Integrasi BUMN menjadi perhatian utama Menteri BUMN Dahlan Iskan. Mantan Dirut PLN mulai mengincar sektor penerbangan dan rumah sakit setelah sukses membentuk PT Pupuk Indonesia dan PT Semen Indonesia Tbk.

"Perkebunan dan kehutanan tinggal menunggu penandatanganan PP (peraturan pemerintah). Adanya integrai perusahaan menjadi raksasa yang bisa dibanggakan ke tingkat internasional," katanya usai meresmikan perubahaan nama holding PT Semen Gresik Tbk menjadi PT Semen Indonesia (SI) Tbk di Convention Hall, Grand City, Surabaya, Senin (7/1).

Sektor penerbangan, tambahnya, tidak hanya maskapainya saja. Namun, pengelolah bandara dan penyedia jasa servis harus berada dalam satu strategic holding. "Integrasi ini dapat membawa Garuda Indonesia bisa mengalahkan Singapura Airlines yang kelasnya sudah mendunia," ujar Dahlan yang terlihat segar bugar setelah mengalami kecelakaan Sabtu lalu.

Rumah sakit, katanya, ini seiring dengan berlakunya UU No 44 2009 tentang rumah sakit. Dimana penyelenggara rumah sakit adalah perusahaan rumah sakit itu sendiri, bukan dalam perusahaan lain. Saat ini, beberapa BUMN memiliki anak usaha rumah sakit. "Saya ingin rumah sakit tahun ini sudah terintegrasi tapi, itu bukan target," tegasnya.

Menurut Dahlan, integrasi membuat persoalan psikologis yang terjadi dalam perusahaan sama sektor tidak terjadi lagi. Dia mencontohkan SI, sekarang tidak ada hambatan untuk melakukan ekspansi ke daerah. "Ini yang membuat perusahaan semen-semen lain cepat bergabung dengan SI," tutur Dahlan dengan penampilan khasnya, kemeja putih, celana kain hitam, dan sepatu kets.

Mantan Dirut PLN itu juga berharap PT Semen Baturaja dapat bergabung dengan SI. Saat ini, BUMN persemenan ada empat yakni, Semen Gresik, Semen Tonasa, Semen Padang, dan Semen Baturaja. "Caranya (bergabungnya Semen Baturaja ke SI), saya serahkan ke korporasi," ucapnya.

Direktur PT Semen Indonesia Tbk Dwi Soetjipto menambahkan pihaknya menganggap Baturaja adalah perusahaan yang menarik. Masuknya pabrik semen yang berlokasi di Sumatera Selatan itu dapat meningkatkan sinergi strategic holding. Khususnya, efesiensi pemasaraan. "Sekarang, terserah dari pemegang saham Baturaja. Kita menunggu keputusan mereka," cetusnya.

Meskipun demikian, SI tidak bisa berdiam diri untuk menggarap pasar Sumatera. Apalagi, RUPS (rapat umum pemegang saham) emiten yang dulunya berkode SMGR telah menyetujui pembangunan pabrik Indarung VI. Pabrik ini dibawah naungan Semen Padang. "Opportunity tidak bisa kita buang. Apalagi, potensi pasar semen di Sumatera sangat tinggi," jelasnya.

Dwi menambahkan mengatakan bahwa perubahan nama merupakan satu langkah kecil dari strategi terintegrasi perseroan untuk menjadi strategic holding. Tujuannya membawa BUMN semen sebagai kelompok usaha semen terkemuka di tingkat regional dan global.

"Kami siap menjadi champion, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kancah regional," kata Dwi.

Langkah menjadi kelompok usaha semen terkemuka di pentas global telah dimulai PT Semen Indonesia dengan mengakuisisi 70 persen saham perusahaan semen di Vietnam, Thang Long Cement, Desember 2012. Dengan akuisisi tersebut, produksi Semen Indonesia secara keseluruhan (Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, dan Thang Long) akan mencapai 28,3 juta ton pada tahun ini .

Saat ini, perseroan sedang melakukan pembentukan anak usaha baru bernama PT Semen Gresik, yang akan menjadi operating company seperti halnya Semen Padang dan Semen Tonasa. Target pembentukan PT Semen Gresik bisa tuntas pada sekitar Maret-April 2013. "Keberadaan Semen Indonesia tidak akan menghapuskan merek dagang Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa, yang sebelumnya sudah ada," tegasnya.(dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Defisit Pertama Sejak 1961

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler