Seleksi CPNS 2024 & PPPK 3 Kali Bikin Bingung Pemda, Honorer Bergerak

Kamis, 11 Januari 2024 – 15:09 WIB
Ketum FGHNLPGSI Heti Kustrianingsih bicara soal mekanisme seleksi CPNS 2024 dan PPPK 2024. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Mekanisme seleksi CPNS 2024 dan PPPK 2024 yang berubah menjadi pembicaraan hangat di kalangan honorer.

Menurut Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih, rata-rata honorer termasuk guru prioritas satu (P1) tengah gencar bergerak, melakukan pendekatan dengan Pemda masing-masing.

BACA JUGA: Pemda Diminta Segera Usulkan Kebutuhan CPNS 2024 & PPPK, Tidak Semudah Itu, Ferguso

Misi mereka ialah mengawal pengusulan formasi CPNS dan PPPK 2024 agar pemda bisa mengajukan kebutuhan CASN kepada KemenPAN-RB dalam jumlah maksimal.

"Ini masih ada waktu hingga 31 Januari 2024, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh daerah dalam menuntaskan honorer," kata Heti kepada JPNN.com, Rabu (11/1).

BACA JUGA: Jutaan Formasi CPNS 2024 & PPPK, Masalah Klasik Muncul Lagi Bikin Honorer Cemas

Saat sowan kepada pejabat terkait pemda, lanjut Heti, terungkap kegalauan pemda terkait rencana pengadaan CASN 2024 secara besar-besaran. 

Pemda masih belum mengetahui bagaimana mekanisme perekrutannya, apalagi KemenPAN-RB menyatakan seleksinya tahun ini bisa 3 kali.

BACA JUGA: Kabar Terbaru PP Manajemen ASN, PPPK Part Time Masih Misteri

"Jadi, rata-rata Pemda bingung, 3 kali rekrutmen ini apakah 2,3 juta (jumlah total formasi CPNS 2024 dan PPPK 2024, red) dibagi 3 tahap atau bagaimana," terangnya.

Tidak hanya pemda yang bingung, honorer juga jadi bertanya-tanya. Apakah modelnya akan seperti rekrutmen 1 juta PPPK guru.

Semua dipersilakan mendaftar, ikut tes, tetapi penempatannya mengikuti formasi yang tersedia.

Sebab, kata Heti, penyediaan formasi 2,3 juta CPNS 2024 dan PPPK 2024 agak menyulitkan Pemda.

"Jumlah 1,3 juta formasi PPPK 2024 untuk pemda bikin galau juga, lho. Formasi itu akan penuh bila pemda dibantu pusat," ucapnya.

Agar informasinya tidak simpang siur, lanjut Heti, sejumlah daerah mengagendakan sowan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Sebagai informasi, KemenPAN-RB telah melaksanakan bimbingan teknis persiapan pengadaan aparatur sipil negara (ASN) 2024 di Jakarta pada Selasa (9/1).

Dalam rapat tersebut Plt. Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN-RB Aba Subagja menyampaikan terkait arah kebijakan dan urgensi pemenuhan ASN 2024, proyeksi penyelesaian tenaga non-ASN, proyeksi kebutuhan ASN 2024, optimalisasi pengisian ASN, serta alur perencanaan kebutuhan ASN 2024.

Menurut Aba, jika melihat dari komposisi pegawai ASN saat ini terus berkembang seiring dengan penambahan atau formasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, yang menjadi concern ini adalah bagaimana pemenuhan SDM ini dilakukan secara tepat dan sesuai kebutuhan riil.

Aba menguraikan tahun ini pemerintah memberi alokasi cukup besar bagi fresh graduate untuk mengikuti seleksi, baik untuk dosen, guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis termasuk di dalamnya talenta digital, dan banyak sektor penting lainnya.

"Kami dorong agar instansi pemerintah baik pusat maupun daerah memanfaatkan alokasi formasi sesuai kebutuhan agar reformasi birokrasi berdampak bisa terwujud secara optimal melalui peran SDM," tuturnya.

Aba menjelaskan untuk pengusulan kebutuhan ASN baik CPNS 2024 dan PPPK dijadwalkan akan dibuka sampai dengan 31 Januari 2024.

Pengusulan tersebut harus disampaikan kepada KemenPAN-RB melalui aplikasi formasi elektronik (e-formasi).

Terkait jadwal pelaksanaan rekrutmen CASN 2024, Aba menjelaskan direncanakan akan digelar dan jika memungkinkan dapat dilakukan paling banyak 3 kali dalam satu tahun. 

Dia memaparkan untuk tahap pertama pelaksanaan rekrutmen CASN 2024 yang terdiri dari seleksi CPNS dan PPPK, dilaksanakan pada Mei 2024. Untuk tahap pertama diharapkan semua K/L/D dapat memasukkan data dalam platform digital.

"Ini ditargetkan nanti bulan Mei sudah dilakukan tes, dan jika masih kosong lagi, masih bisa tes berikutnya," ungkapnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler