Seleksi PPPK 2021: Bobot Kompetensi Bidang 60 Persen, Waktu Tes 170 Menit

Jumat, 16 April 2021 – 10:07 WIB
Tahapan Seleksi PPPK 2021. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril mengimbau seluruh guru honorer untuk fokus mengikuti seri belajar mandiri calon guru ASN PPPK atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

Pasalnya, dalam seri belajar tersebut, guru honorer bisa mendapatkan banyak modul dan pelatihan soal tentang kompetensi bidang sesuai mata pelajaran (mapel).

BACA JUGA: Nasib 34 Ribu Guru PPPK Hasil Seleksi 2019 tidak Jelas, Bang Azis Bereaksi Begini

"Pelajari baik-baik karena dalam tes PPPK mulai Agustus mendatang, lebih banyak yang diujikan adalah kompetensi bidang sesuai mapel yang diampu masing-masing guru honorer," terang Dirjen Iwan kepada JPNN.com, Kamis (15/4).

Dia membeberkan, dalam tes PPPK, bobot empat konten materi yaitu kompetensi bidang, manajerial, sosio-kultural, dan wawancara sebanyak 100%. Bobot terbesar adalah kompetensi bidang yaitu 80%.

BACA JUGA: Seleksi PPPK 2021, Kemendikbud Menjawab soal Tes Bakat Skolastik, Jelaskan 4 Materi

Sedangkan manajerial, sosio-kultural, pertanyaan wawancara sebanyak 40%.

"Total waktu pengerjaan 140-160 butir soal adalah 170 menit," ucapnya.

BACA JUGA: Pemuda Adat Papua Dorong BNPT Tetapkan KKB Sebagai Organisasi Teroris

Dia menjelaskan, butir soal kompetensi bidang sebanyak 80-100 dengan waktu pengerjaan 120 menit. Manajerial 30 butir soal dikerjakan dalam waktu 25 menit. 

Kemudian sosio-kultural 20 soal dalam waktu pengerjaan 15 menit dan pertanyaan wawancara 10 butir soal dikerjakan 10 menit.

Dihubungi terpisah, Ketua Forum Honorer K2 Kabupaten Blitar Sri Hariyati mengungkapkan, seri belajar mandiri calon guru ASN PPPK ini memang fokus pada kompetensi bidang. Sedangkan manajerial, sosio-kultural, wawancara tidak ada.

"Saya cari-cari materi manajerial dan sosio-kultural enggak ada. Saya butuh itu karena tes PPPK 2019 saya enggak lulus di materi tersebut," keluhnya.

Sementara Dudi Abdullah, pengurus Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Garut bersyukur karena bimbelnya banyak membahas kompetensi bidang. Dudi yang ikut tes PPPK 2019 tidak lulus karena selisih dua poin untuk tes kompetensi bidang.

"Mudah-mudahan soalnya enggak jauh beda dengan modul yang kami pelajari biar banyak yang lulus seleksi PPPK juga," tandasnya.(esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler