Seleksi PPPK 2022: Nadiem Berharap 600 Ribu Guru Honorer jadi ASN pada 2023

Selasa, 25 Oktober 2022 – 17:42 WIB
Guru honorer menjadi PPPK. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berharap semua guru honorer dapat segera menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK pada 2023.

Mas Nadiem juga menyebut banyak pemda mendukung upaya peningkatan kesejahteraan guru honorer melalui mekanisme seleksi menjadi ASN jenis PPPK.

BACA JUGA: Wahai Kemendikbudristek & BKN, Berikan Kepastian Jadwal Seleksi PPPK 2022, Jangan PHP

"Tahun lalu sudah ada sekitar 300 ribu guru honorer menjadi PPPK. Tahun ini alhamdulilah semakin banyak pemda yang bersemangat mendukung, sehingga kita (Kemendikbudristek) dapatkan formasi sekitar 319 ribu.”

“Dengan demikian, mudah-mudahan tahun depan sudah ada sekitar 600 ribu guru honorer yang menjadi PPPK dari rekrutmen terbesar sepanjang sejarah ini. Ini akan terus kita (Kemendikbudristek) lakukan sampai memenuhi kebutuhan guru kita," kata Mendikbudristek Nadiem Makarim saat dialog dengan para Kepala Sekolah Penggerak di SD Negeri 28 Pontianak Utara, Senin (24/10).

BACA JUGA: Seleksi PPPK 2022: Ini Penyebab Akun SSCASN Belum Bisa Dibuka, Oalah

Dikutip dari siaran pers yang ditayangkan di situs resmi kemendikbudristek hari ini, Nadiem Makarim menekankan bahwa yang diperlukan adalah dukungan dari Pemda untuk menyampaikan usulan formasi guru PPPK.

“Guru honorer akan menjadi ASN PPPK jika pemerintah daerah mengizinkan ajuan formasi dari daerahnya," ujar Nadiem.

BACA JUGA: Seleksi PPPK 2022: Pemerintah Bingung, Guru Lulus PG Terancam, Honorer Dipermainkan

Menteri kelahiran 4 Juli 1984 itu mengatakan, Kemendikbudristek terus bekerja sama dengan Pemda dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) agar guru honorer bisa menjadi ASN PPPK.

Guru Honorer di Sekolah Negeri jadi Prioritas

Nadiem juga memastikan Kemendikbudristek terus mendorong perubahan pada aturan seleksi guru PPPK.

Hal tersebut merupakan upaya mengakomodasi masukan dari para guru-guru honorer, sehingga dapat menghadirkan seleksi yang semakin berkeadilan.

"Sekarang, kita prioritaskan guru-guru honorer di sekolah negeri untuk dapat diangkat di sekolah tempatnya mengabdi selama ini," ucap Mas Nadiem.

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK) Nunuk Suryani menjelaskan bahwa formasi ASN PPPK bagi Tenaga Kependidikan telah diusulkan untuk tahun 2023.

“Kami upayakan tahun depan akan diusulkan formasi ASN PPPK bagi tenaga kependidikan.”

“Setelah kami berkoordinasi dengan KemenPAN-RB, tenaga kependidikan yang bisa diusulkan adalah mereka yang mempunyai jabatan fungsional seperti pustakawan, laboran, kepala laboratorium,” terang Nunuk Suryani.

Jadwal Seleksi PPPK 2022 Belum Jelas

Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN Suharmen mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan jadwal seleksi PPPK 2022.

Dia mengatakan, instansi pusat yang sampai Senin (24/10) sore baru menyelesaikan entry formasi ke SSCASN sebanyak 8 instansi dari 56 instansi yang mendapatkan formasi.

Melihat belum tuntasnya proses pendataan tersebut, Deputi Suharmen menegaskan BKN belum bisa membuka akun SSCASN sesuai surat dirjen GTK Kemendikbudristek tertanggal 20 Oktober.

Jadwal pendaftaran seleksi PPPK 2022 yang diberikan Kemendikbudristek, yaitu dimulai 25 Oktober akan terlaksana kalau semua proses berjalan sesuai target.

Faktanya masih banyak yang molor sehingga memengaruhi langkah BKN untuk menentukan jadwal pasti pembukaan seleksi PPPK 2022.

"Kalau belum fixed semua enggak bisa dibuka SSCASN-nya. Jika dibuka dan ternyata ada guru honorer yang sebenarnya berhak mendapatkan formasi malah tidak dapat, bagaimana? Gelombang protes pasti akan terjadi," tegasnya.

Dia mengimbau para honorer untuk bersabar menunggu jadwal final yang dikeluarkan Panselnas.

Dia memastikan pendaftaran seleksi PPPK 2022 tetap dibuka tahun ini dan dilakukan serentak. (esy/sam/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler