Selesai Bertapa, Peziarah di Pringgondani Meninggal Dunia

Senin, 01 Agustus 2016 – 06:00 WIB
EVAKUASI: Sejumlah relawan mengevakuasi jenazah peziarah dari Petilasan Pringgondani di Tawangmangu, Karanganyar, Jumat (29/7). Foto: Radar Solo/JPG

jpnn.com - KARANGANYAR – Ketenangan suasana di Petilasan Pringgondani, Tawangamangu, Kabupaten Karanganyar pada Jumat lalu (29/7) pecah oleh peristiwa  menyedihkan. Pasalnya, seorang peziarah meninggal dunia di bangsal pertapaan.

Peziarah yang meninggal itu bernama Sa’adah (60), warga Blok Kedung Klutuk RT 12/RW 03 Kelurahan Bode Lor, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Korban bersama empat anggota keluarganya tiba di Pringgondani Kamis (28/7).

BACA JUGA: Lombok Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional, PLN Siap Amankan Listrik

Mereka kemudian menyusuri jalan ke lokasi pertapaan. Korban bertapa hingga Jumat (29/7) pagi.

Saat akan ke kamar mandi, korban tiba-tiba terjatuh. Kepalanya membentur tanah.

BACA JUGA: Disebut Salah Satu Penunggak UWTO, Begini Penjelasan Kepala Kemenag Batam

Keluarga korban berusaha memberikan pertolongan. Namun nahas, nyawa korban tidak  terselamatkan.

Salah satu adik korban, Mumu Masmu Muktar yang ikut dalam rombongan peziarah mengatakan, kakaknya selama ini memang memiliki riwayat penyakit jantung. ”Korban kakak saya. Beliau memang memiliki riwayat penyakit jantung,” ujarnya.

BACA JUGA: PARAH! Anak yang Disiksa Ibu Angkat Itu Pernah 2 Hari Tak Diberi Makan

Kejadian itu lantas dilaporkan kepada aparat kepolisian. Kanit Reskrim Polsek Tawangmangu, Iptu Ismugianto mengatakan, korban terjatuh saat menuju kamar mandi. ”Belum sempat masuk ke kamar mandi, korban jatuh,” kata Ismugianto.

Namun, proses evakuasi korban memang tak mudah. Relawan gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Karangpandan (Rendan), FKPM Tawangmangu dan lainnya harus menyusuri bukit dan jalan yang curam saat mengavekuasi korban.

Lokasi pertapaan memang cukup jauh dari puskesmas setempat. Butuh sekitar dua jam perjalanan.  ”Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan,” ujar Ismugianto.

Dia menambahkan, kejadian pengunjung tewas di Pringgondani bukan kali pertama terjadi. Sekitar dua tahun lalu, pengunjung tewas karena serangan jantung.

”Medannya memang berat. Harus siap fisik dan kesehatan,” tandas Ismugianto.(adi/ria/jpg/ara)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh Penemuan Harta Karun, Ini Kata Pemangku Kesultanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler