jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan kementerian yang dipimpin Erick Thohir itu siap untuk berkonsultasi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menko Polhukam Mahfud MD terkait penyelesaian PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI).
Rencananya Erick Thohir berkonsultasi dengan Prabowo Subianto dan Mahfud MD sekembalinya ke Indonesia, setelah kunjungan dari Uni Emirat Arab.
BACA JUGA: Soal Asabri, Mahfud MD Bakal Panggil Sri Mulyani dan Erick Thohir
"Kami akan berkonsultasi kepada Bapak Menhan Prabowo Subianto dan Menkopolhukam Mahfud MD terkait upaya-upaya penyelesaian ASABRI," ujar Arya Sinulingga.
Dia mengatakan bahwa Kementerian BUMN telah memiliki beberapa rencana penyelesaian ASABRI. Namun, akan diajukan terlebih dahulu kepada Menhan dan Menko Polhukam.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KPK Tak Bisa Geledah Kantor DPP PDIP Hingga Kebohongan Iran pada Dunia
"Kami harapkan nantinya Bapak Menhan dan Menko Polhukam sudah bisa mencari solusi yang terbaik dari yang kami usulkan. Kami memiliki beberapa usulan, maka nanti bersama-samamengambil keputusan atau solusi penyelesaian ASABRI," sambungnya.
Selain membahas solusi penyelesaian ASABRI, Erick juga kemungkinan akan membahas perombakan pengurus ASABRI dengan Prabowo dan Mahfud MD.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Jokowi ke Natuna hingga PA 212 Minta Prabowo Subianto Dicopot
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan memang terdapat kerugian di portofolio dari sisi saham milik PT ASABRI (Persero) tetapi belum diketahui terkait jumlah kerugian tersebut.
Kartika masih belum tahu waktu pasti dimulainya terdapat kerugian pada saham ASABRI sebab masih dilakukan investigasi bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Namun, sekitar dua pertiga saham milik ASABRI kini harganya di bawah harga saat penawaran umum perdana (IPO).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 13 Januari 2020, dari saham yang dimiliki ASABRI di atas lima persen, sebanyak 8 dari 13 saham tersebut lebih rendah dari harga saat IPO.
Dari delapan saham tersebut, empat di antaranya termasuk dalam saham gocap alias saham yang mentok di harga terendah di bursa yaitu Rp50 per saham. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia