Selly: Bansos Sangat Vital untuk Bounce Back Ekonomi

Jumat, 07 Agustus 2020 – 18:57 WIB
Penerima bansos PKH. Foto: Humas Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina mengatakan kebijakan bantuan sosial atau bansos saat pandemi Covid-19 sangat vital untuk bounce back ekonomi yang mengalami kontraksi atau -5,32 persen di Kuartal II 2020. Menurut Selly, bansos merupakan kebijakan unggulan yang akan menjadi penentu pertumbuhan ekonomi.

"Saya kira bansos bakal sangat vital untuk bounce back ekonomi kita," tegas Selly dalam keterangannya kepada wartawan.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ekonomi Jatuh, Astaghfirullah, Kenapa Jokowi Enggak Adil Begini, Demokrat di Hati Rakyat

Selly mengatakan yang terkontraksi paling utama ialah ekonomi riil dan keluarga di masa pandemi Covid-19 ini.

Menurut dia, tingkat konsumsi angkanya stabil. Namun, tingkat pendapatan riil tiap keluarga banyak yang turun. "Bansos ini datang untuk isi gap (selisih) itu. Jadi ekonomi riil di tingkat keluarga terjaga," kata politikus PDI Perjuangan ini.

BACA JUGA: Pakar Ekonomi: Bansos untuk Karyawan Akan Menciptakan Trickle-down Effect

Menurut Selly, ini belum termasuk beberapa stimulus lagi dari pemerintah. Seperti untuk UMKM, maupun dunia digital. "Bansos ini akan jadi faktor penentu," kata dia.

Menurutnya, bansos masih perlu dilanjutkan dengan sedikit perbaikan-perbaikan teknis. "Kita harus pastikan uang berputar di masyarakat secara riil," katanya.

BACA JUGA: Fadli Zon: Pemerintah Salah Resep, Kontraksi Ekonomi Lebih Buruk dari Prediksi

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis product domestic bruto (PDB) Triwulan II 2020 mengalami kontraksi yakni -5,32 persen.

Hasil itu disebut sebagai dampak dari berbagai variabel perubahan akibat Covid-19 yang melanda seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Selly menyebut bahwa rilis BPS tersebut adalah hasil dari kondisi transisi saat Covid-19 melanda.

Mantan wakil bupati Cirebon, Jawa Barat, ini mengatakan kontraksi ekonomi memang ada, terlebih riset dilakukan spesifik di Triwulan II 2020.

"Triwulan II kan masa transisi tuh, di mana-mana sedang PSBB dan pembatasan aktivitas ekonomi juga," katanya.

Namun, kata dia, secara positif harus dilihat juga bahwa Triwulan III pasti akan ada kenaikan yang signifikan karena kebijakan new habit yang berlaku, kemudian social safety net yang dilepas ke masyarakat lewat berbagai skema. "Hasilnya pasti bisa dongkrak (jumlah PDB secara nasional)," kata dia. (boy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler