jpnn.com, JAKARTA - Tim gabungan dari Puslabfor Mabes Polri bersama Polda Metro Jaya masih mengusut kematian anggota Polresta Depok Bripka Matheus De Haan yang tewas dengan luka tembak di kepala pada Senin (31/12) lalu.
Petugas masih berusaha mencari selongsong peluru yang diduga bekas tembakan dari senjata organik milik korban.
BACA JUGA: Pilih Melihat Jenazah Bripka Matheus, Lalu Melapor ke Miat
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, proses pencarian selongsong peluru itu dipimpin Polda Metro Jaya, sementara puslabfor sifatnya hanya membantu.
"Untuk proses pencarian selongsong peluru di TPU Mutiara ditangani oleh Polda Metro Jaya bersama bantuan dari puslabfor," kata Dedi, Jumat (4/1)).
BACA JUGA: Bripka Matheus Tewas, Kepala Bocor, Ada Pistol di TKP
Menurut dia, pencarian itu adalah upaya lanjutan setelah anjing pelacak K-9 gagal menemukan selongsong usai menyisir lokasi.
Dedi menambahkan, dari pemeriksaan sementara, muncul dugaan korban sengaja mengakhiri hidup dengan menembak sendiri kepalanya.
BACA JUGA: Penumpang Bunuh Diri Usai Tikam Sopir Angkot hingga Sekarat
Hal ini dikuatkan adanya pesan permintaan maaf terhadap rekannya dan tak ada barang korban yang hilang.
Namun, untuk membuktikan hal itu, menurut Dedi, penyidik harus memiliki bukti kuat.
Diketahui, korban merupakan anggota Polsek Pancoran Mas yang diperbantukan di Satgas Antiteror Polda Metro Jaya. Dia ditemukan terkapar di TPU Mutiari dengan luka tembak di kepala. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditusuk Sendiri, Perut Dodoi Robek
Redaktur : Tim Redaksi