jpnn.com - Kota Solo terus menunjukkan komitmen dalam mendukung perkembangan unit mikro kecil dan menengah (UMKM).
Perkembangan yang pesat dalam sektor itu mendapat perhatian serius dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
BACA JUGA: Silaturahmi Pemenangan Prabowo-Gibran, Inkud Bagikan Bantuan Genset
Ia tidak hanya memberikan perhatian terhadap produk-produk UMKM, tetapi juga merancang fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas dan kenyamanan tempat berjualan pelaku UMKM.
Salah satu proyek ambisius yang berhasil diwujudkan oleh Gibran ialah revitalisasi Selter Manahan. Selter Manahan, yang sebelumnya merupakan tempat berjualan pedagang kaki lima di sekitar Stadion Manahan Solo, kini telah menjalani transformasi luar biasa.
BACA JUGA: Deklarsi Dukung Prabowo-Gibran, RKP 08 Ajak Pemilih yang Belum Tentukan Sikap
Proyek itu menjadi salah satu dari 17 program prioritas pembangunan yang menjadi fokus Gibran. Dengan berbagai upaya, termasuk perubahan fisik dan konsep, Selter Manahan kini menjadi salah satu destinasi kuliner terkemuka di Solo.
Gibran memahami bahwa pengembangan UMKM tidak hanya sebatas memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk. Faktor lingkungan dan fasilitas tempat berjualan juga memegang peranan penting.
BACA JUGA: Jokowi Membabi Buta di Jateng Ketika Elektabilitas Prabowo-Gibran Stagnan
Oleh karena itu, Selter Manahan tidak hanya mengalami perubahan posisi dan konsep, tetapi juga mendapatkan sentuhan desain yang membuatnya tampil lebih modern, bersih, dan nyaman.
Proyek revitalisasi Selter Manahan bukan hanya sekadar perubahan tata letak dan penataan ulang, melainkan juga mencakup pembenahan fasilitas.
Selter Manahan sekarang memiliki konsep food court yang menarik dan bersih, menjadi tempat yang menarik bagi pengunjung yang ingin menjelajahi beragam kuliner khas Solo.
Dengan adanya area parkir yang disediakan, pengunjung pun dapat merasa lebih aman dan nyaman saat berkunjung.
Dalam upayanya memajukan UMKM, Gibran juga memberikan perhatian khusus terhadap pelaku usaha mikro.
Pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan mutu produk sehingga UMKM di Solo dapat bersaing lebih baik di pasaran.
Melalui langkah-langkah seperti itu, Gibran tidak hanya mengbah fisik suatu kawasan, tetapi juga membuktikan bahwa revitalisasi kawasan dapat menjadi sarana bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan potensi kreatif mereka.
Salah satu keunggulan Selter Manahan setelah direvitalisasi ialah keberadaan jogging track yang melingkupi lokasi tersebut.
Dengan demikian, Selter Manahan tidak hanya menjadi destinasi kuliner, tetapi juga tempat untuk berolahraga.
Konsep itu memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menjalani gaya hidup sehat sambil menikmati hidangan lezat dari berbagai pedagang kuliner yang berada di sekitar area jogging.
Joko Suprianto, Kepala Bina Marga DPUPR Solo, menjelaskan bahwa konsep jogging track itu dirancang sedemikian rupa agar tidak mengubah fungsi kawasan Stadion Manahan.
Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan kesenangan berolahraga dan bersantap kuliner dengan harmonis di sana.
Selain itu, revitalisasi Selter Manahan menciptakan ruang yang lebih teratur dan nyaman bagi pelaku UMKM. Sekitar 200 lebih pedagang kuliner dapat menempati shelter-shelter yang dirancang lebih modern dan menarik.
Selain itu, adanya jogging track memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi pengunjung yang ingin menjajal berbagai kuliner di sepanjang rute jogging.
Melalui proyek itu, Gibran tidak hanya menjadikan Selter Manahan sebagai destinasi kuliner yang menarik, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pemberdayaan UMKM di Solo.
Keberhasilan proyek itu dapat dilihat dari antusiasme pengunjung yang makin banyak dan dari peningkatan omzet pelaku UMKM yang mendapatkan pangsa pasar baru.
Pagi hari di Selter Manahan menjadi saksi bagi pengunjung yang mencari keseimbangan antara gaya hidup sehat dan kelezatan kuliner khas Solo. Jogging track yang dikelilingi oleh pepohonan hijau memberikan suasana yang sejuk dan menyegarkan.
Pengunjung yang selesai berolahraga dapat dengan mudah beralih untuk menikmati berbagai kuliner lezat yang ditawarkan oleh pedagang di Selter Manahan.
Kanopi besar melindungi pengunjung dari panas dan hujan, sementara lampu-lampu terang menciptakan suasana yang menyenangkan, bahkan pada malam hari.
Bangku dan meja yang tersedia di bawah kanopi memberikan kenyamanan ekstra, yang memungkinkan pengunjung untuk menikmati hidangan mereka tanpa khawatir akan cuaca.
Selain sebagai tempat kuliner dan jogging, Selter Manahan juga dihadirkan dengan elemen estetika yang menarik. Ikon-ikon khas Solo, seperti tulisan "SOLO, Solo The Spirit Of Java" dan gambar maskot Rojomolo yang sedang naik sepeda, memberikan sentuhan lokal pada tempat itu.
Pengunjung dapat menemukan spot-spot menarik untuk berswafoto, seperti latar belakang maskot Kota Solo atau logo "Full Senyum", yang cukup besar di ujung selatan.
Dengan keberhasilan revitalisasi Selter Manahan, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, telah menciptakan destinasi uni, yang mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan masyarakat.
Selter Manahan tidak hanya menjadi tempat bagi para pelaku UMKM untuk berjualan, tetapi juga tempat bagi masyarakat Solo untuk berolahraga, bersantai, dan menikmati kuliner lezat.
Keberhasilan proyek itu juga menegaskan bahwa upaya pemberdayaan UMKM dapat dicapai melalui perubahan fisik dan peningkatan fasilitas.
Dengan komitmen yang kuat, seperti yang ditunjukkan oleh Gibran, revitalisasi kawasan menjadi lebih dari sekadar transformasi visual.
Hal itu merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan destinasi wisata yang menarik bagi penduduk lokal maupun wisatawan.
Penulis Adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif