jpnn.com, JAKARTA - Seleksi PPPK 2023 sangat berpihak kepada honorer K2. Banyak honorer K2 yang dinyatakan lulus dalam seleksi tahun ini.
Isusilawati, pengurus Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Tasikmalaya mengungkapkan kegembiraannya, karena akhirnya banyak yang dinyatakan lulus.
BACA JUGA: Banyak Guru Honorer Belum Bisa Isi DRH NIP PPPK, Silakan Cermati Penjelasan BKN
"Alhamdulillah banyak honorer K2 di Kabupaten Tasikmalaya yang lulus seleksi PPPK 2023. Untuk formasi guru malah honorer K2 tuntas dan tidak tersisa," kata Bu Susi, sapaan akrabnya kepada JPNN.com, Selasa (26/12).
Dia mengungkapkan sebanyak 81 honorer K2 yang mengikuti seleksi PPPK guru 2023.
BACA JUGA: Honorer jadi PPPK Harus Bersyukur, Jangan Menciptakan Masalah
Ke-81 guru honorer K2 ini, 52 di antaranya guru kelas. Sisanya 29 orang merupakan guru mata pelajaran (mapel).
"Alhamdulillah, semuanya lulus. Kami diselamatkan oleh sistem ranking. Guru honorer K2 yang nilainya di bawah P3 (guru honorer negeri dengan masa kerja di atas 3 tahun) pun lolos," kata Susi.
BACA JUGA: Pemda Segera Usul Formasi PPPK 2024 untuk Guru Honorer & Tendik, Penuh Waktu!
Dia menceritakan bagaimana semangatnya guru honorer yang yang berstatus prioritas dua (P2) saat mengikuti seleksi PPPK 2023.
Mereka bersemangat karena melihat pemerintah tetap memprioritaskan honorer K2 di dalam sistem perankingan. Ternyata 81 guru honorer yang yang ikut tes, semuanya lolos.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati yang sangat peduli dengan nasib honorer terutama K2," ucapnya.
Selain honorer K2 yang tuntas, guru lulus PG PPPK 2021 yang tidak mendapatkan formasi atau prioritas satu (P1) juga tuntas.
Tercatat untuk P1 guru kelas yang terakomodasi 507 dan P3 sebanyak 310 orang. Itu belum termasuk guru mapel.
Susi menilai peningkatan status guru honorer di Kabupaten Tasikmalaya ini berkat bupati.
"Kami sangat beruntung memiliki bupati yang sangat pro dengan honorer. Kami mendoakan agar Pak Bupati tetap sehat walafiat dan karier politiknya makin menjulang," pungkas Susi. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad