JAKARTA - Para prajurit korban kebiadaban serangan separatis Papua akhirnya bisa dievakuasi. Walaupun ada kekhawatiran akan disergap atau diberondong tembakan, heli yang berangkat dari Jayapura sukses membawa para korban dari Distrik Sinak, Puncak Jaya.
"Puji Tuhan, cuaca baik sehingga berjalan normal dan aman," ujar Kapendam Kodam Cendrawasih Papua Letkol Jansen Simajuntak saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (24/02).
Opsi evakuasi udara memang sempat akan batal karena sudah tiga hari sejak penembakan Kamis lalu, cuaca tak kunjung membaik. Alternatifnya adalah mengambil jenazah lewat jalan darat. Namun, itu berarti menembus medan gunung yang amat berat dan rawan disergap.
"Pagi ini (kemarin), ada kesempatan beberapa jam dan lancar, sekarang semua jenazah sudah menuju kampung halaman masing-masing," jelasnya.
Lima dari tujuh jenazah prajurit yang dievakuasi dari Sinak itu kemarin transit di Makassar sebelum dibawa ke kampung halaman. Kelima jenazah masing-masing Sertu Frans Hera langsung diberangkatkan menuju desa Langsa, Kecamatan Gandasil, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, menggunakan ambulans Rumah Sakit (RS) Pelamonia Makassar.
Selain jenazah Frans, keempat jenazah lainnya juga transit di bandara internasional Sultan Hasanuddin dan akan diberangkatkan menuju kampung halamannya yakni, Praka Jojon Miharja anggota Ton Pimu Kima Yonif 753/AVT, untuk sementara dibawa ke RS Pelamonia, rencananya akan diterbangkan ke Kendari pada Senin (25/2) hari ini sekitar pukul 10.30 Wita menggunakan pesawat Garuda 604.
Selanjutnya, Sertu M Udin, NRP 21060164921185, jabatan Bamin Wanmil Ramil 1714-05/Mulia, telah diberangkatkan ke Surabaya dengan menggunakan pesawat Lion dengan nomor penerbangan JT 701, sekitar pukul 20.30 Wita.
Demikian juga dengan Sertu Ramadhan Hamang, NRP 21070543850586, almarhum yang menjabat sebagai Danru SMR Ton II Kipan A Yonif 753/AVT, jenazah di berangkatkan pukul 18.00 Wita ke kampung Meleset Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak, Kota Kupang dan Sertu Ebie Juliana yang menjabat sebagai Batih Tuud Ramil 1714-10/Mulia, juga telah diberangkatkan menuju Bandung, jenazah diberangkatkan pukul 18.00 Wita dengan pesawat Garuda.
Saat ini, fokus TNI adalah melakukan operasi pengejaran terhadap pelaku. Tim juga dibantu oleh personel dari Brimob Polda Papua. "Tidak ada penambahan pasukan dari Jakarta, semua masih dalam lingkup Kodam Cendrawasih," katanya.(rdl)
"Puji Tuhan, cuaca baik sehingga berjalan normal dan aman," ujar Kapendam Kodam Cendrawasih Papua Letkol Jansen Simajuntak saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (24/02).
Opsi evakuasi udara memang sempat akan batal karena sudah tiga hari sejak penembakan Kamis lalu, cuaca tak kunjung membaik. Alternatifnya adalah mengambil jenazah lewat jalan darat. Namun, itu berarti menembus medan gunung yang amat berat dan rawan disergap.
"Pagi ini (kemarin), ada kesempatan beberapa jam dan lancar, sekarang semua jenazah sudah menuju kampung halaman masing-masing," jelasnya.
Lima dari tujuh jenazah prajurit yang dievakuasi dari Sinak itu kemarin transit di Makassar sebelum dibawa ke kampung halaman. Kelima jenazah masing-masing Sertu Frans Hera langsung diberangkatkan menuju desa Langsa, Kecamatan Gandasil, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, menggunakan ambulans Rumah Sakit (RS) Pelamonia Makassar.
Selain jenazah Frans, keempat jenazah lainnya juga transit di bandara internasional Sultan Hasanuddin dan akan diberangkatkan menuju kampung halamannya yakni, Praka Jojon Miharja anggota Ton Pimu Kima Yonif 753/AVT, untuk sementara dibawa ke RS Pelamonia, rencananya akan diterbangkan ke Kendari pada Senin (25/2) hari ini sekitar pukul 10.30 Wita menggunakan pesawat Garuda 604.
Selanjutnya, Sertu M Udin, NRP 21060164921185, jabatan Bamin Wanmil Ramil 1714-05/Mulia, telah diberangkatkan ke Surabaya dengan menggunakan pesawat Lion dengan nomor penerbangan JT 701, sekitar pukul 20.30 Wita.
Demikian juga dengan Sertu Ramadhan Hamang, NRP 21070543850586, almarhum yang menjabat sebagai Danru SMR Ton II Kipan A Yonif 753/AVT, jenazah di berangkatkan pukul 18.00 Wita ke kampung Meleset Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak, Kota Kupang dan Sertu Ebie Juliana yang menjabat sebagai Batih Tuud Ramil 1714-10/Mulia, juga telah diberangkatkan menuju Bandung, jenazah diberangkatkan pukul 18.00 Wita dengan pesawat Garuda.
Saat ini, fokus TNI adalah melakukan operasi pengejaran terhadap pelaku. Tim juga dibantu oleh personel dari Brimob Polda Papua. "Tidak ada penambahan pasukan dari Jakarta, semua masih dalam lingkup Kodam Cendrawasih," katanya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Terjaring, BNN Didesak Perbaiki Pola Kerja
Redaktur : Tim Redaksi