Semakin Keras Sirine Terdengar, Semakin Keras Tangisan Keluarga

Jumat, 03 Juli 2015 – 04:33 WIB
Proses pemberangkatan jenazah menuju daerah masing masing saat di Lanud Soewondo Medan, Rabu (1/7). Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

jpnn.com - KEHENINGAN di Jalan Perwira, Siantar, Sumut, lokasi rumah duka yang menjadi persemayaman jenazah Pdt Sahat Manurung dan keluarga, seketika memecah oleh tangisan keluarga ketika suara sirine ambulance terdengar sayup-sayup dari kejauhan, Jumat (3/7) pukul 01.45 WIB dini hari.

Semakin keras suara sirine terdengar, semakin keras pula tangisan keluarga yang sudah 3 hari menanti kedatangan jenazah korban jatuhnya tragedi pesawat Herkules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan. Dan, begitu 3 mobil ambulance tiba di depan rumah duka, anggota keluargapun histeris. Tangisan mereka begitu memilukan.

BACA JUGA: Pasangan Remaja Ini Ditangkap Lantara Hidup Satu Atap Tanpa Surat Nikah

Jansen Sinaga, abang Pdt Sahat yang membawa jenazah dari Medan menuju Siantar, langsung turun dan memeluk keluarga. Terlihat jelas kepedihan yang dirasakan keluarga itu. Apalagi, ketika Marta br Sinaga, kakak Pdt Sahat Sinaga, yang juga ibu kandung Agus Salim Sitio, turun dari mobil ambulance, tangisannya begitu pilu, hingga ratusan warga yang turut menanti kedatangan jenazah pun menitikkan air mata.

Tanpa dikomandoi, warga langsung membantu menurunkan jenazah dari mobil ambulance ke halaman rumah. Peti disusun berurutan, dimulai dari jenazah Pdt Sahat Sinaga, anaknya Ayrine br Sinaga dan selanjutnya Agus Salim Sitio. Peti dibungkus plastik dan diselimuti bendera Merah Putih.

BACA JUGA: Dihantam Ombak Besar Longboat Tenggelam, Dua Penumpang Hilang

Sembari jenazah disusun di halaman rumah duka, warga semakin ramai dan coba menenangkan keluarga korban, terutama Marta br Sinaga, yang tak henti-hentinya menangis.

Dia juga menangis kala Nancy br Simbolon, adik Like br Simbolon, berada di dekatnya. Marta br Sinaga langsung meraihnya dan memeluknya sembari menciumnya. “Di Samosirnya kakak, Boru,” ujarnya. Nancy yang berusia sekitar 6 tahun itu pun menangis di pelukan mama tuanya (kakak ibu).

BACA JUGA: Mobil Ditarik Paksa, Korban Laporkan Debt Collector Terkait Kekerasan

Sementara, Jansen Sinaga mengatakan bahwa istri Pdt Sahat Sinaga, Rasia br Purba, belum teridentifikasi, sehingga mereka memutuskan membawa terlebih dahulu jasad ketiga korban. Sementara jasad Like br Simbolon, langsung dibawa ke Samosir, juga pada hari yang sama.

Sebelumnya, Marskal Muda TNI A Dwi Putranto selaku Panglima Komando Operasi Angkatan Udara yang berlokasi di Halim Perdana Kusuma, mengatakan kalau sejauh ini sudah mengirimkan sebanyak 45 jenazah dan sebagian ada yang dijemput pihak keluarga.

"Untuk sebagian jenazah sudah kita berangkatkan, dan sebagian lagi ada yang dijemput pihak keluarga," jelasnya.

Saat ditanyai mengenai pertanggung jawaban untuk warga sipil, dirinya pun enggan berkomentar.

"Kalau itu bukan wewenang saya, saya disini untuk mengurus keberangkatan jenazah," ujarnya singkat. (ara)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencanakan Membunuh Bibinya, Suami-Istri Ini Dijerat 20 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler