Semangat Bela Negara Harus Makin Kuat

Kamis, 19 Desember 2019 – 13:46 WIB
Ketua FPKS DPR Jazuli Juwaini (kanan) bersama Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri. Foto: dokumen FPKS untuk JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia memperingati Hari Bela Negara pada 19 Desember. Hari Bela Negara diperingati untuk mengenang peristiwa bersejarah ketika Syafrudin Prawiranegara dalam kondisi genting, atas perintah Soekarno-Hatta mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, pada 19 Desember 1948.

Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini mengajak segenap komponen bangsa menanamkan semangat bela negara dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini mengingat tantangan bangsa ke depan makin berat.

BACA JUGA: Presiden PKS Perintahkan DPW Sultra Usung Kader di Lima Pilkada

“Bela negara itu tanggung jawab kita sebagai rakyat dan warga negara,"  kata Jazuli, Kamis (19/12).

Ia menegaskan bahwa bela negara itu bukan hanya domain militer atau angkatan bersenjata, tetapi juga rakyat yang menjadi komponen penting dan strategis. "Caranya dalam setiap sikap dan perbuatan selalu menimbang kepentingan, keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa," ungkap Jazuli.

BACA JUGA: Politikus PKS Sukamta Kecam Pengesahan UU Bermuatan Diskriminatif di India

Jazuli mengatakan, setiap perbuatan, baik itu tutur kata, sikap maupun tingkah laku di berbagai ruang dan media harus mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan, toleransi dan kebhinnekaan, saling menghargai dan gotong royong.

Bukan sebaliknya, sikap perbuatan yang menyakiti, mengadu domba, memecah belah, menista, menimbulkan konflik dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Bela Taiwan, Negara Kecil Ini Tolak Proposal Reklamasi Tiongkok

“Negara ini dibangun dan dipertahankan susah payah oleh para pejuang seperti  Mr. Syafrudin Prawiranegara saat kondisi terjepit membentuk PDRI untuk melawan opini penjajah Belanda bahwa pemerintah Indonesia telah bubar,” katanya.

Ia menambahkan langkah itu mengantarkan kemenangan dalam  perundingan yang membuat penjajah hengkang kaki dari Indonesia.

Karena itu, Jazuli berpesan janganlah menjadi bagian yang meruntuhkan Indonesia dengan sikap perbuatan yang tidak bertanggung jawab. "Kita kukuhkan Pancasila sebagai dasar dan nilai utama dalam bela negara. Dengan Pancasila, kita hadapi segala bentuk ancaman terhadap NKRI baik yang potensial maupun yang sudah aktual," jelasnya.

"Jadi intinya kita bisa melakukan bela negara dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, menjadi warga negara yang bertanggung jawab dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara baik dan konsekuen," tambah Jazuli.

Anggota DPR dapil Banten ini mengatakan bahwa tantangan kebangsaan ke depan semakin berat. Ancaman terhadap negara dimensinya makin luas. Tidak hanya yang kasat mata, tetapi banyak yang tidak terlihat seperti pergesaran nilai, budaya, pelemahan karakter dan sejenisnya serta semakin abainya kita terhadap apa yang benar-benar menjadi kepentingan (national interest) bangsa dan negara.

"Semangat dan kesadaran bela negara harus semakin kuat kita tanamkan kepada generasi bangsa. Ini semua soal penanaman nilai yang harus didesain melalui sistem pendidikan dan pelatihan termasuk, antara lain, dengan menyegarkan kembali materi Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB)," pungkas Jazuli.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler