jpnn.com, SURABAYA - Bedah buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir diselenggarakan di Gedung Serbaguna GEMA, Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Buku yang ditulis oleh Abdullah Sammy dibahas di hadapan lebih dari 1.000 mahasiswa yang memadati lokasi sejak pagi.
BACA JUGA: Tak Tertutup Kemungkinan PPP Juga Dukung Ganjar-Erick di Pilpres 2024
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan bedah buku tersebut adalah Abudallah Sammy sebagai penulis buku, Fritz E. Simandjuntak sebagai pemerhati olahraga, serta olah ragawan Eko Yuli Irawan yang merupakan atlet angkat besi.
“Erick Thohir ini merupakan sosok yang memiliki rekam jejak yang baik dan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas,” ucap Sammy dalam acara tersebut.
BACA JUGA: Pengalaman Matang di Dunia Internasional, Erick Thohir Berhasil Memikat Publik
“Rekam jejak profesional Erick Thohir semakin menguatkan sosoknya yang lekat dengan kemampuan manajerial cerdas serta mampu berpikir strategis dalam setiap institusi yang dipimpinya,” ungkap Sammy.
Dalam event tersebut, penulis buku Abdullah Sammy pun menguraikan alasan di balik judul buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir.
BACA JUGA: Erick Thohir Dinilai Makin Layak Maju jadi Cawapres
“Jadi sebelum kita membahas mengenai kesuksesan Erick Thohir, buku ini menceritakan perjuangan yang harus ditempuh sebagai bagian dari proses kesuksesan.”, imbuh Sammy.
Sementara itu, Fritz E. Simandjuntak menyampaikan bahwa kunci sukses seorang Erick Thohir terletak pada semangat kolaborasi.
“Kalau Anda tidak kolaborasi, Anda akan collapse," ujar Fritz.
Fritz menambahkan semangat kolaborasi itu dituangkan Erick saat menjabat sebagai ketua pelaksana Asian Games 2018 lalu.
“Pak Erick ditunjuk tidak lama, dan dia sukses sebagai ketua Asian Games.”
Sementara nara sumber lainnya, Eko Yuli Irawan yang merupakan atlet angkat besi dengan 4 medali olimpade menuturkan sosok Erick Thohir yang dekat dan memberikan perhatian kepada para atlet.
Perhatian yang diberikan, diakui Eko sebagai suntikan moral bagi para atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
Di penghujung acara, Abdullah Sammy menambahkan makna buku yang ditulisnya, lebih dalam.
“Buku ini bukan hanya bercerita mengenai perjuangan, tetapi tentang pencapaian dan kegagalan yang dialami Erick Thohir. Semua akan berangkat dari titik yang sama namun di garis akhir mana yang dipilih untuk mencapai kesukseskan,” tutup Sammy.
Dalam event bedah buku ini juga dimeriahkan dengan penampilan band, stand up comedy, serta quiz dan games serta hadiah utama 2 laptop dan 1 beasiswa untuk 1 tahun.
Setelah Surabaya, event serupa juga akan diselenggarakan di beberapa kota lainnya diantaranya Medan, Bandung, Yogya, dan Jakarta. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif