jpnn.com, JAKARTA - Serikat Masyarakat (Semar) Jaga KPK mengecam pihak-pihak yang melakukan bullying terhadap anggota panitia seleksi dan calon pimpinan KPK. Pihak yang dimaksud antara lain Jubir KPK Febri Diansyah, Koordinator ICW Adnan Topan Husodo dan Ketua Umum YLBHI Asfinawati
“Tindakan yang mereka lakukan yakni, Febri Diansyah (Jubir KPK) mengatakan di berbagai media bahwa ada beberapa nama capim bermasalah dan memiliki track record yang tidak baik,” ujar Jubir Semar Jaga KPK, Purwa dalam aksi unjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat (30/8).
BACA JUGA: Hadiri Aksi, Ketum PBNU Desak Presiden Pilih Capim KPK yang Tak Terikat Masa Lalu
Menurut dia, Pansel telah bekerja maksimal mengeliminasi calon-calon yang tidak layak memimpin KPK. Sehingga, 20 calon yang tersisa dipastikan memiliki kredibilitas yang tinggi.
Sayangnya, tambah Purwa, orang-orang seperti Adnan Topan Husodo dan Asfinawati malah menduking pansel bermain mata dengan Polri.
BACA JUGA: Massa Pro dan Kontra Capim Saling Seruduk di depan KPK
“Dari pernyataan ketiga orang itu, semuanya tidak disertai dengan bukti-bukti yang kuat. Mereka berupaya melakukan pembunuhan karakter, persekusi, intimidasi dan mencoba melakukan penggiringan opini kepada masyarakat,” tegas Purwa.
BACA JUGA: Istri Gus Dur Sesali Pansel Loloskan Capim KPK Ini
BACA JUGA: Bang Neta Sebut Wadah Pegawai KPK Gunakan Metode Komunis
Karena itu, Semar Jaga KPK mendesak dihentikannya bullying terhadap Pansel KPK yang bekerja berdasarkan amanat langsung dari Presiden Joko Widodo.
“Jangan persekusi capim KPK dengan cerita-cerita yang tidak memiliki bukti kuat. Jaga Independensi KPK dari kelompok karyawan yang mengatasnamakan pejuang anti korupsi tapi ikut menjadi tim sukses capim KPK yang gagal,” pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Capim KPK I Nyoman Wara Dinilai Bertentangan dengan Hukum
Redaktur & Reporter : Adil