Direktur Utama GIAA Emirsyah Satar, kinerja positif itu didukung kontribusi peningkatan aspek operasional. "Termasuk dari kargo. Padahal, banyak pihak di industri penerbangan yang turun," ujarnya saat paparan publik di Jakarta, Kamis (26/10).
Di banyak sektor, Garuda memang meningkat. Dalam sembilan bulan ini, jumlah penumpang sudah 14, 89 juta orang. Itu sudah mendekati total penumpang 2011 yang 17,07 juta orang. Dan tentu lebih gede ketimbang total penumpang 2010 yang 12,53 juta orang.
Angkutan kargo juga naik 18,7 persen menjadi 201,070 ton. Pendapatan total terangkat 14,4 persen mencapai USD 2,39 miliar dan pendapatan operasional melesat 140,4 persen sebesar USD 92,75 juta.
Tapi koreksi dari persentase ketepatan waktu yang turun 3,5 persen menjadi 84,5 persen dibandingkan 87,61 persen pada periode sama tahun lalu. Penurunan ketepatan waktu itu, kata Emir, lebih banyak diakibatkan cuaca.
Direktur Keuangan Garuda Handrito Hardjono mengatakan, sepanjang sembilan bulan pada tahun ini ada kenaikan biaya bahan bakar (fuel cost) sebesar 13,5 persen. Itu akibat kapasitas produksi atau Availability Seat Kilometer (ASK) meningkat 11,7 persen menjadi 26,87 miliar dibandingkan 24,05 miliar pada periode sama tahun lalu. (gen/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Kecam Operasi Senyap untuk Menaikkan BBM
Redaktur : Tim Redaksi