jpnn.com - JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti didesak untuk mengingatkan Kapolda dan Wakapolda Sulselbar untuk segera mengungkap dan mengusut tuntas pelaku pengeroyokan terhadap dua anggota TNI di Gowa, Sulsel.
Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, jajaran TNI sudah mempercayakan pengusutan kasus ini kepada pihak kepolisian. Namun, sudah sembilan hari berlalu belum ada tanda-tanda kasus itu akan terungkap. "Kasus ini harus segera diungkap agar tidak timbul keresahan di masyarakat," kata Ketua IPW Neta S Pane, Selasa (21/7).
BACA JUGA: Rusuh Tolikara Harus Jadi Bukti Indonesia Bisa Dewasa
Berdasarkan pendataan IPW, kasus pengeroyokan itu terjadi pada 12 Juli 2015. Saat itu, Pratu Fatku Rahman dan Pratu Aspin Mallobasang anggota Kostrad yang sedang cuti Lebaran dikeroyok 20 orang dan ditusuk di Lapangan Syekh Yusuf, Gowa, Sulsel. Nyawa Pratu Aspin tak tertolong. Dia tewas akibat tusukan di dada. Sedangkan Pratu Fatku luka tusuk di punggung dan perut.
Menurut Neta, jika Polda Sulselbar tidak mampu mengungkap kasus ini, Kapolri perlu menurunkan tim khusus dari Mabes Polri untuk membantu agar kasusnya cepat terungkap.
BACA JUGA: Polri: Asing Senang Indonesia Pecah
"Untuk itu Kapolri perlu menegur dan mengevaluasi kinerja Kapolda dan Wakapolda Sulsel," jelasnya.
Bagaimana pun profesionalisme kepolisian dipertaruhkan dalam menuntaskan kasus pengeroyokan ini. Jika Polda Sulsel profesional dan bisa secara cepat menuntaskannya, kepercayaan masyarakat akan terbangun dan keresahan tidak akan terjadi.
BACA JUGA: KPK Sudah Nyatakan Nazarudin Justice Collaborator Sejak Tahun Lalu
Sebaliknya, jika kasus ini tidak terungkap tentu akan muncul keresahan di masyarakat. "Sementara para pelaku akan semakin 'besar kepala' karena mengeroyok dan membunuh aparat tidak mendapat sanksi hukum," jelasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan KPK Tak Permasalahkan Remisi Untuk Nazarudin
Redaktur : Tim Redaksi