UJIAN Nasional (UN) siswa SMA, dan SMK sederajat di DKI Jakarta akan diumumkan hari ini (26/5). Ada sebagian yang lulus ada pula yang tidak lulus. Bahkan, di lingkungan kota administrasi Jakarta Barat tercatat 0,23 persen tidak lulus Ujian Nasional.
Ironisnya, terdapat pula sembilan siswa sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) yang tidak lulus UN. Siswa tersebut tercatat duduk dibangku sekolah SMA 78 Jakarta Barat. "Ada sembilan siswa kami yang gagal mencapai nilai standar Ujian Nasional (UN)," kata Wakil Kepala Sekolah SMA 78 Jakarta Barat Ridnan Wardianto.
Sembilan siswa tersebut, tujuh di antaranya tercatat duduk di jurusan IPA, sedangkan dua siswa lainnya duduk di bangkus sekolah IPS. Kesembilan siswa ini mendapatkan nilai dibawah 4,0. Sehingga, tidak memenuhi standar dari pemerintah.
Mata pelajaran yang mendapat nilai rendah, untuk siswa jurusan IPA terdapat di mata pelajaran Matematika dan Fisika. Sedangkan, jurusan IPS, di mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. "Untuk nilai pokoknya di bawah 4,0 itu," kata Ridnan tanpa menyebut nilai para siswa.
Meski demikian, Ridnan mengaku tingkat kelulusan sekolahnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi lantaran ada penambahan jurusan IPA dan pengurangan jurusan IPS ini mempengaruhi prosetasi kelulusan.
"Jumlah kelas untuk siswa IPA meningkat dari delapan kelas menjadi sembilan kelas. Jadi secara keseluruhan presentasi kelulusan nilai UN di SMA 78 menurun," kata Ridnan.
Meski begitu, Ridnan menyatakan sembilan siswa yang tidak lulus UN tersebut bukan berarti tidak lulus dari jenjang SMA. Menurut Ridnan, sembilan siswa tersebut tetap dinyatakan lulus setelah nilainya digabungkan dengan nilai rapot dan nilai ujian sekolah. "Jadi semua tetap lulus jenjang SMA, hanya tidak lulus nilai UN," ujar Ridnan.
Sementara Kasie Pendidikan Menengah Suku Dinas Pendidikan Kota Adminitrasi Jakarta Barat, Yusen Hardiman menambahkan prosentasi kelulusan siswa SMA dan SMK di Jakarta Barat tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya, yakni sekitar 0,19 persen. "Tahun lalu itu 99,58 persen dan sekarang tingkat kelulusan itu sekitar 99,77 persen," ujarnya.
Sayangnya, Yusen Hardiman tidak bisa menjelaskan sekolah mana saja yang tidak lulus ujian nasional. Pasalnya, dia tidak mengantongi daftar kelulusan sekolah. (ash/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke Akan Larang Minimarket 24 Jam
Redaktur : Tim Redaksi