jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya kesal dan marah-marah di Pasar Dewi Sartika, lantaran melihat sejumlah pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Selasa (28/4).
Bima yang baru bertugas setelah sembuh dari COVID-19 itu melihat PSBB belum berjalan maksimal. Selain masih banyak pelanggaran dilakukan pengendara motor maupun mobil, Bima kesal melihat pelanggaran-pelanggaran di Pasar Dewi Sartika.
BACA JUGA: Lihat! Bima Arya Kembali
Bima marah-marah kepada para pedagang yang bandel, karena masih membuka tokonya. Padahal, toko tersebut tidak masuk ke dalam sektor yang dikecualikan dalam kebijakan PSBB.
“Toko-toko yang tidak dibolehkan buka, segera ditutup. Saya perintahkan kepada pengelola Pasar Dewi Sartika untuk menutup. Kalau tidak izinnya akan saya cabut,” kata Bima, Selasa (28/4).
BACA JUGA: Setelah Hampir 1 Bulan, Bima Arya Pulang
Bima menegaskan, tak akan memberikan toleransi kepada siapa pun yang masih abai dengan kebijakan PSBB. Sebab, penyebaran wabah virus corona tersebut akan sulit ditangani apabila masih banyak masyarakat yang tak mematuhi aturan.
“Selain bahan pokok tidak boleh buka. Saya minta hari ini juga tidak ada yang melanggar aturan PSBB. Tutup segera,” tegas Bima.
BACA JUGA: Warga di Lingkungan Tempat Tinggal Bu Ade Yasin Belum Makan
Dia mengatakan bahwa jaring pengaman sosial (JPS) berupa bantuan tunai sudah mulai didistribusikan kepada puluhan ribu warga Kota Bogor.
Nah, saat mengatakan hal itu, massa di depan Bima sempat teriak 'belum ada, pak'.
Bima langsung menjawab. “Bantuan mengalir ke rumah masing-masing. Dibantu secara bertahap. Mulai hari ini bertahap. Sekarang saya minta Satpol PP bergerak semua, tertibkan yang melanggar PSBB,” tandasnya. (cr3/radarbogor)
Redaktur & Reporter : Adek