jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo menjalani donor plasma konvalesen untuk membantu pasien yang sedang berjuang sembuh dari COVID-19. Donor dilakukan Doni setelah 17 hari dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona.
Ketua Satuan tugas Penanganan COVID-19 tersebut mendonorkan plasma konvalesen di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat pada Senin (1/3).
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Wisma Atlet jadi Bank Plasma Konvalesen
Saat tiba di lokasi, Doni diterima Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat Linda Lukitari Waseso. Mantan Danjen Kopassus itu memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk mendonorkan plasma konvalesen.
"Sebagai penyintas, mendonorkan plasma konvalesen merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah sembuh. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan ini bisa meringankan pasien yang tengah berjuang untuk sembuh,” tutur Doni dalam keterangan resminya kepada awak media, Senin (1/4).
BACA JUGA: Wali Kota Medan Bobby Nasution Sampaikan Instruksi Tegas, Simak Kalimatnya
Diketahui Doni dinyatakan positif COVID-19 pada 23 Januari 2021 setelah memimpin penanggulangan korban gempa bumi di Sulawesi Barat, dan banjir di Kalimantan Selatan. Dia menjalani perawatan selama 20 hari sebelum hasil negatif uji usap PCR pada 12 Februari.
Sesuai ketentuan, penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat bisa melakukan donor plasma konvalesen setelah sembuh 14 hari hingga tiga bulan. Doni berharap para penyintas lain yang telah sembuh dalam tiga bulan terakhir ini makin banyak tergerak melakukan hal serupa.
BACA JUGA: Catatan 1 Tahun Penanganan Covid-19, Ini Hal-hal yang Sudah Dilakukan Pemerintah
“Terapi plasma ini menjanjikan kesembuhan tinggi, saat ini sulit mencari pendonor dari para penyintas Covid-19. Oleh karena itu bersama PMI, Satgas telah menjadikan donor konvalesen sebagai gerakan nasional," ungkap Doni.
Pemerintah dan PMI sejak Januari 2021 telah mencanangkan gerakan nasional donor plasma konvalesen. Para calon donor bisa mendaftarkan diri melalui situs plasmakonvalesen.covid19.go.id, aplikasi Ayo Donor PMI, dan dapat menghubungi call center di nomor 117 ekstensi 5.
PMI saat ini menyiapkan 31 Unit Donor Darah (UDD) dan mempunyai peralatan untuk mengelola plasma ini yang tersebar di seluruh Indonesia.
Gerakan ini diharapkan dapat mendorong para penyintas COVID-19 yang memenuhi persyaratan untuk siap sedia secara sukarela menjadi pendonor plasma konvalesen, untuk bersama mengakhiri pandemi COVID-19.
Satgas Penanganan Covid-19 bekerja sama dengan PMI membangun dashboard terintegrasi pencatatan dan pelaporan donor plasma konvalesen, didukung oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan call center bagi para pendonor plasma konvalesen.
Para calon pendonor cukup mendaftar secara online atau melalui telepon untuk selanjutnya akan dipandu hingga proses donor di UDD (Unit Donor Darah) PMI yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
BACA JUGA: PPPK di Wilayah Jateng Bersukacita, Hari Ini Terima Gaji Plus Tunjangan, Alhamdulillah
Secara singkat, alur pencatatan pendonor plasma konvalesen melalui plasmakonvalesen.covid19.go.id adalah menginformasikan data diri, pengisian kuesioner, dan verifikasi data.
Bila calon pendonor yang memenuhi syarat, verifikator akan memberikan rekomendasi Unit Donor Darah PMI terdekat.
Adapun syarat pendonor antara lain, usia 18-60 tahun, berat badan lebih dari 55 kilogram, diutamakan pria dan bila perempuan belum pernah hamil, tidak menerima transfusi darah selama enam bulan terakhir, dan memiliki surat keterangan sembuh dari dokter serta bebas keluhan minimal 14 hari.
BACA JUGA: Ternyata Bupati Dico Ganinduto dan Chacha Frederica Masih Tinggal di Rumah Kontrakan
Namun, sejak pendaftaran pendonor secara online plasmakonvalesen.covid19.go.id dibuka 8 Februari 2021, minat penyintas untuk ikut serta masih relatif rendah.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, sebanyak 1.274 orang menelepon, 146 orang mendaftar dan 70 orang di antaranya memenuhi syarat.
Sementara itu data PMI Pusat menunjukkan, hingga 28 Februari 2021, sudah 21.130 kantong plasma konvalesen yang terpenuhi dan didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA: Universitas Terbuka Sisihkan Miliaran Rupiah untuk Mahasiswa Terdampak Covid-19 dan Bencana Alam
Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat Linda Lukitari Waseso mengatakan kebanyakan pendonor mendaftar melalui aplikasi Ayo Donor.
“Mungkin karena mereka sudah terbiasa menggunakan aplikasi. Namun, jumlah stok yang tersedia, sejauh ini masih jauh lebih rendah daripada permintaan yang masuk. Jadi diperlukan pendonor plasma konvalesen lebih banyak lagi,” tutur dia.(ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan