Sembunyi Di Hutan, Dua Pembunuh Akhirnya Menyerah

Rabu, 26 September 2012 – 12:39 WIB
ARGA MAKMUR – Tak butuh waktu cukup lama, dua terduga pembacok Piru (35) Kepala Dusun Desa Sebayur dan Modi arga Desa Taba Baru Lais, akhirnya berhasil dibekuk. Keduanya  To (25) dan An (22) yang dalam insiden berdarah Sabtu (22/9) di lokasi kantor perkebunan PT SIL, diduga menusuk Piru yang juga Satpam PT SIL hingga tewas dan melukai Modi, keponakannya Piru, ditangkap setelah menyebutkan tempat persembunyiannya.

Awalnya To dan An yang merupakan saudara kandung dan sama-sama karyawan PT SIL ini, menghubungi keluarganya di Jalan Hibrida 10 RT 15 Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu, menyebutkan tengah bersembunyi di hutan wilayah Desa Sebayu. To waktu itu dalam kedaan terluka.

Keluarga To dan An selanjutnya menghubungi Polda Bengkulu yang selanjutnya berkoordinasi dengan Polres Bengkulu Utara. Polisi bergerak ke hutan kawasan Sebayur. Dengan batuan keluarga tsk dilakukan kontak via ponsel hingga posisi pasti kedua bersaudara itu diketahui. Sekitar pukul 09.05 WIB, To dan An berhasil dibekuk, lalu dibawa ke RS Bhayangkara Jitra Bengkulu guna menjalani perawatan medis.

Keduanya memang dalam kondisi terluka dan lemas akibat tidak makan selama 2 hari dua malam sejak terjadi pembunuhan tersebut. Khususnya To, kondisi luka bacok yang dialaminya cukup serius. Tampaknya kedua bersaudara ini terlibat duel dengan Piru dan Modi yang pada akhirnya, Piru tewas.

Direktur Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Drs Dedy Irianto, SH melalui Kanit Opsnal Kompol Max Mariners, S, Ik,MM  mengatakan, kedua saudara itu masih dalam pengamanan Polda Bengkulu. Pihaknya belum menetapkan keduanya sebagai tsk karena masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Juga melakukan pengembangan terhadap keterlibatan pihak lainnya.

Terpisah, Kapolres Bengkulu Utara  AKBP. Asep Teddy Nurrasyah, S.Ik melalui Kasat Reskrim AKP. Hidayatullah, S.Ik mengungkapkan saat ditemukan polisi To mengalami luka bacok di tangan dan mulai membusuk karena tidak mendapatkan perawatan. Sedangkan An, tsk penusukan terhadap Piru hingga tewas mengalami luka di jari.

“Sementara ini pengakuan keduanya, mengalami luka karena dibacok oleh Modi. Tapi masih akan kita lakukan pemeriksaan karena kita masih harus mendengarkan keterangan dari kedua belah pihak dan berdasarkan alat bukti dan saksi yang ada,” terang Kasat Reskrim.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kata Hidayatullah,  penyidikan kasus ini langsung oleh Polda Bengkulu. “Barang bukti berupa parang dan gagang pisau yang digunakan An menusuk Piru juga sudah kita serahkan ke Polda untuk penyelidikan selanjutnya,” kata Kasat.

Ia juga mengungkapkan hasil penyelidikan polisi sama sekali tidak ada konflik kesukuan yang melatbelakangi pembunuhan dan penganiayaan tersebut. Pertikaian antara kedua pihak ini murni dilatarbelakangi perselisihan awal antara Jolis (Adik Modi) dengan He salah satu kerabat To dan An yang meluas menjadi aksi penikaman.

“Kita juga masih mengamankan He unuk dimintai keterangan. Karena berdasarkan keterangan awal He mengancam akan menusuk Jolis dengan pisau yang menjadi pemicu kejadian ini,” terang Kasat.

Ia juga meminta warga terutama keluarga korban untuk tenang dan menyerahkan semuanya pada proses hukum. “Saya minta masyarakat tidak terpancing jika ada isu yang mengatakan tentang motif lain dari pembunuhan tersebut. yang jelas Polisi akan bekerja sangat profesional dalam mengungkap unsur pidana dalam kejadian ini,” demikian Kasat.

Sementara itu, Paman Korban Tajul Ahyar mengaku lega dengan ditangkapnya kedua pelaku tersebut. Ia dan keluarga juga berharap jika pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan kesalahan yang ia lakukan.
  “Kerabat kami (Piru,red) datang sebagai pemuka desa (Kadun,red), untuk mnuntaskan masalah antara Jolis dan Heri. Sangat kami sayangkan jika ia justru menjadi bulan-bulanan dan akhirnya tewas. Meski begitu kami juga mengucapkan sangat berterimakasih dengan aparat hukum yang sudah bergerak cepat menangkap pelaku,” demikian Tajul.

ekadar mengingatkan, kasus ini nyaris saja menjadi konflik besar di lokasi perkebunan PT SIL. Pasalnya, pascapembunuhan sedikitnya 200 warga menggunakan 4 truk yang merupakan kerabat korban langsung mendatangi lokasi untuk mencari pelaku pembunuhan. Bahkan, luapan kemarahan keluarga sampai membakar 1 kantor. (qia/zie)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar SD Diperkosa Pengendara Mio

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler