jpnn.com, SOLSEL - Sejumlah warga di Kabupaten Solok Selatan (Solsel) sempat berhamburan saat gempa bumi mengguncang daerah itu, Sabtu (21/7) sekitar pukul 15.58 Wib.
Kejadian tersebut cukup menghentakan dan membuat khawatir masyarakat sekitar, meski getaran gempa yang dirasakan tidak begitu kuat di daerah itu.
BACA JUGA: Gempa Bumi Guncang Sumbar, Satu Warga Solok Meninggal
Terlebih lagi, gempa itu terjadi bersamaan dengan penampakan aktifitas gunung Kerinci yang sempat mengeluarkan semburan asap hitam. Sejumlah warga menduga bahwa gempa ini ada kaitannya dengan perubahan aktifitas pada gunung Kerinci.
"Semburan asap dari Gunung Kerinci sudah terlihat sejak tadi pagi. Sementara gempa pertama kali terjadi dini hari dan susulannya kedua dirasakan sore hari. Tentu kita khawatir tiba-tiba saja Gunung Kerinci mengeluarkan asap dan gempa berkali-kali," kata Yulison, warga Timbulun, Sangir.
BACA JUGA: Gempa Berkekuatan 4,7 Skala Richter Guncang Aceh
Tak lama setelah kejadian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau merilis, gempa sore ini terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatra (Sumatra Fault Zone) pada segmen Sumani.
Menurut hasil analisis mekanisme sumber, memperlihatkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar geser mendatar (Strike Slip).
BACA JUGA: Gempa 5,7 SR Guncang Papua, 118 Rumah Rusak, 3 Tewas
Pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Kerinci, Indra mengaku, aktifitas semburan asap yang terlihat di Gunung Kerinci tidak berhubungan dengan kejadian gempa tersebut. Hal itu sebutnya, sesuatu yang sudah biasa terjadi pada setiap perubahan musim.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan semburan asap di Gunung Kerinci, namun tetap waspada dengan ancaman gempa ini. Tadi pagi itu hal yang biasa karena sesudah musim kemarau beralih hujan. Memang ada letusan asapnya ke arah barat daya namun tidak ada kaitan dengan gempa sore ini," ujarnya.
Sementara itu, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel, Johny Hasan Basri mengaku telah meminta Pusdalops BPBD setempat untuk terus memantau aktifitas gunung meskipun dinilai normal oleh pengamat. Pihaknya katanya masih tetap berkoordinasi dengan Kalaksa BPBD Provinsi Sumbar serta Kabupaten/Kota terkait itu.
"Menurut pengamat hal itu sudah normal dan secepatnya menginformasikan jika ada gejala atau indikasi gerakan gunung Kerinci sesuai level. Kami beserta Pusdalops se-Sumbar tetap berkoordinasi terkait aktifitas gunung dan gempa ini," ujarnya.(cr19)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Susulan 12 Kali di Mentawai
Redaktur & Reporter : Budi