JAKARTA - PT Semen Baturaja (Persero) akan melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas saham ke publik sebesar 23,76 persen atau 2,33 miliar lembar saham. Harga setiap lembar saham yang ditawarkan di kisaran Rp 500 - Rp 685.
"Harga IPO saham Semen Baturaja Rp 500-Rp 685 per lembar saham dan kita menargetkan dana dari hasil IPO minimal Rp 1 triliun," ujar Direktur Utama PT Semen Baturaja Pamudji Rahardjo di Jakarta, Rabu (29/5).
Nantinya, kata Pamudji, dana tersebut untuk pembangunan pabrik semen. Rinciannya, 25 persen dana hasil IPO untuk pengadaan dan pengembangan lahan, sedangkan 70 persen lainnya untuk pembelian mesin dan perlatan utama. Sisanya, 5 persen dana publik untuk peralatan elektronik dan disain.
Pamudji menuturkan, perusahaan yang dipimpinnya akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 2013. Untuk memperlancar proses IPO, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
"IPO ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan investasi perseroan karena adanya beberapa faktor pendorong, di antaranya kondisi makro ekonomi yang sedang berkembang. Juga untuk meningkatkan kapasitas produksi," pungkasnya. (chi/jpnn)
"Harga IPO saham Semen Baturaja Rp 500-Rp 685 per lembar saham dan kita menargetkan dana dari hasil IPO minimal Rp 1 triliun," ujar Direktur Utama PT Semen Baturaja Pamudji Rahardjo di Jakarta, Rabu (29/5).
Nantinya, kata Pamudji, dana tersebut untuk pembangunan pabrik semen. Rinciannya, 25 persen dana hasil IPO untuk pengadaan dan pengembangan lahan, sedangkan 70 persen lainnya untuk pembelian mesin dan perlatan utama. Sisanya, 5 persen dana publik untuk peralatan elektronik dan disain.
Pamudji menuturkan, perusahaan yang dipimpinnya akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 2013. Untuk memperlancar proses IPO, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
"IPO ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan investasi perseroan karena adanya beberapa faktor pendorong, di antaranya kondisi makro ekonomi yang sedang berkembang. Juga untuk meningkatkan kapasitas produksi," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indofarma Bakal Produksi Pil KB untuk Pria
Redaktur : Tim Redaksi