"Transpotasi laut menjadi salah satu pertimbangan untuk mendukung mobilitas logistik batubara untuk anak group di berbagai daerah," kata Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto dalam keterangan persnya, Senin (27/2).
Pasokan batubara tersebut utamanya untuk tiga pabrik SMGR, yaitu Semen Padang, Semen Gresik (Tuban) dan Semen Tonasa. SGG Energi Prima sendiri, merupakan anak usaha SG yang khusus menangani pengelolahan batubara. Perseroan juga sedang mempelajari sektor logistik utamanya transpotasi laut.
"Bisa saja potensi transportasi laut ini akan dijadikan anak perusahaan ke depan," lanjutnya.
Dipaparkannya, bertambahnya beberapa anak perusahaan di sektor hilir nanti untuk memperkuat posisi bisnis perseroan dan bukan untuk melakukan monopoli di sektor hilir. Hal ini juga sekaligus memperkuat posisi bisnis Semen Gresik sebagai pemain semen nasional.
"Jika perseroan mampu dan tahu hitung-hitungannya kenapa tidak dilakukan. Toh strategi tersebut juga untuk meminimalisir cost perseroan," tuturnya.
Jadi tidak hanya sektor hulu saja yang diperkuat melainkan hilir pun juga ditambah sesuai dengan kemampuan perseroan. Keberadaan SGG Energi Prima bukan untuk monopoli. Tapi lebih mengamankan produk SG Group di tingkat distribusi. SGG Energi Prima sendiri menelan investasi Rp 500 miliar. Dengan komposisi saham 97 persen dimiliki Semen Gresik, dan tiga persen dimiliki Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG).(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Elpiji Nonsubsidi Pantas Naik
Redaktur : Tim Redaksi