Semen Gresik BUMN Multinasional

Akuisisi Pabrik Semen Vietnam

Kamis, 15 November 2012 – 12:02 WIB
JAKARTA - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) mengukuhkan diri sebagai badan usaha milik negara (BUMN) multinasional. Penguasa pangsa pasar industri semen di Indonesia itu mengawali ekspansinya ke pasar global dengan mengakuisisi perusahaan semen di Vietnam.
 
Penandatanganan kesepakatan penjualan dan pembelian bersyarat (CSPA) itu dilakukan kemarin (14/11) dengan Ha Noi General Export-Import Joint Stock Company (Geleximco), Vietnam, di Kantor Kementerian BUMN. Setelah proses akuisisi tuntas, Semen Gresik menjadi pemegang saham terbesar di Thang Long Cement (anak usaha Geleximco). Tuntasnya transaksi tersebut bergantung pada pemenuhan persyaratan yang disepakati antara SMGR dan Geleximco yang diharapkan dapat diselesaikan pada pertengahan Desember 2012.
 
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, aksi korporasi SMGR itu kental dengan aroma sejarah. Tentang kisah pernikahan raja Majapahit dengan putri Campa. "Hampir seribu tahun lalu Kerajaan Majapahit kawin dengan Vietnam. Disebut juga raja Majapahit menikah dengan putri Campa. Sekarang terjadi perkawinan kedua. Kebetulan tempatnya Kerajaan Majapahit dulu dekat sekali dengan pabrik Semen Gresik di Gresik dan pabrik yang di Vietnam itu dekat dengan Campa. Saya sering ke Vietnam," papar Dahlan.
 
Menteri BUMN juga menegaskan bahwa saat ini merupakan momen bagi BUMN untuk melakukan aksi beli, terutama kepada perusahaan asing. Sudah bukan lagi musimnya jual BUMN. "Kalau dulu memang BUMN kita sempat dijual-jual karena kondisinya memang sangat sulit. Bahkan, untuk gaji pegawai negeri saja susah. Sekarang saatnya beli, beli, dan beli," tegasnya.
 
Dengan aksi itu, Dahlan sepakat dengan ungkapan Komisaris SMGR Mahendra Siregar bahwa SMGR merupakan BUMN multinasional. Sebelumnya, Mahendra yang juga menjabat wakil menteri keuangan memang menyebut demikian. "Ini merupakan langkah awal bagi perseroan untuk menjadi regional player dan akhirnya international player. Saya tidak tahu apakah di BUMN sudah ada istilah untuk BUMN multinasional, tapi saya kira Semen Gresik sudah jadi BUMN multinasional," kata Mahendra.
 
Karena itu, Mahendra juga setuju bahwa dalam waktu dekat ini SMGR akan ganti nama menjadi PT Semen Indonesia Tbk. Pihaknya siap menyandang nama baru itu, baik dari sisi finansial maupun manajemen. "Karena sudah go international, ini otomatis tidak lagi pakai nama kedaerahan, tapi sudah atas nama Indonesia, merah putih," ungkapnya.
 
Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya belum bisa menyebut nilai akuisisi tersebut karena masih dalam tahap finishing. Hanya, sudah dilakukan berbagai kesepakatan sehingga terjadi penandatanganan tersebut. "Yang pasti, kita akan menjadi pemilik mayoritas," ujarnya.
 
Dwi berharap aksi tersebut selesai sepenuhnya pada Desember nanti untuk selanjutnya segera mengoptimalkan pabrik Thang Long Cement itu yang saat ini berkapasitas 2,3 juta ton per tahun. "Perusahaan itu punya kemampuan untuk meningkatkan produksi sampai 6,5 juta ton per tahun. Tapi, kapan" Ya, akan kita lihat nanti dan lakukan uji kelayakan," tuturnya.
 
Kehadiran SMGR di Vietnam semakin melapangkan jalan perseroan untuk melakukan ekspansi ke banyak negara, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Sebab, peluang untuk mengekspor ke lintas negara semakin terbuka. "Kita akan move dari country ke country, khususnya di Asia Tenggara," tambahnya.
 
Sementara itu, Chairman Geleximco Vu Van Tien mengatakan, pihaknya sangat tertarik membina kerja sama dengan SMGR karena ada potensi besar di masa depan. "Kami sangat tertarik bekerja sama dengan perusahaan penghasil semen terkemuka di Indonesia seperti SMGR. Kami melihat manfaat yang penting dari kerja sama ini yang memungkinkan Thang Long Cement belajar keahlian di bidang manajemen, operasional, dan investasi yang dimiliki SMGR dalam industri semen," ujarnya. (gen/c6/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perketat Pengawasan Barang Elektronik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler