Semen Gresik Serius Garap Papua

Senin, 22 Agustus 2011 – 09:32 WIB
JAKARTA - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) serius menggarap pasar semen Wilayah PapuaPerseroan telah mematangkan rencana membangun pabrik di Provinsi paling Timur tersebut

BACA JUGA: Pelindo III Optimalkan 13 Terminal

Itu dilakukan guna memenuhi ambisi meningkatkan kapasitas produksi hingga level 28,7 juta ton pada 2015
"Itu bagian dari target jangka panjang kami," ungkap Dwi Soetjipto, Direktur Utama Semen Gresik di Jakarta, akhir pekan lalu.
 
Dwi menyebut target tersebut masih sangat realistik

BACA JUGA: Lebaran, Peritel Elektronik Panen

Menilik perkembangan ekonomi nasional yang tumbuh positif, peluang tersebut sangat terbuka lebar
Tinggal bagaimana sejumlah agenda dikebut sesuai skenario

BACA JUGA: LG Rilis Monitor 3D

"Mudah-mudahan tidak ada hambatan berarti," harap Dwi.
 
Saat ini sebut Dwi, kapasitas produksi masih bertengger di posisi 19,5 juta tonDengan rencana pembangunan sejumlah pabrik yang masih dalam garapan, target itu akan terpenuhiDari rencana pembangunan pabrik Papua misalnya akan menyokong sekitar 600 ribu ton"Pabrik Papua akan mulai tancap gas pada 2012," yakin Dwi.

Guna memantapkan langkah itu, saat ini manajemen sedang melakukan kajianKajian paling pokok itu ditarget tuntas 2012Entah pada penghujung tahun 2012 pabrik yang didisain untuk memenuhi kebutuhan semen warga Papua bisa dimulai pembangunannya

"Untuk total investasinya belum bisa kami ungkap masih dikalkulasi," ucapnya

Hanya saja, diperkirakan guna membangun pabrik itu menyedot anggaran tidak sedikitSebab, sebelum pabrik itu di bangun, banyak hal yang harus dibenahiSetidaknya infrastruktur terlebih dahulu harus dibangun sebagai sarana pendukungItu karena biaya transportasi cukup membengkak"Jaringan infrastruktur masih-masih sangat memprihatinkan," katanya.
 
"Karena itu kami membutuhkan dukungan dari seluruh elemen agar proses pemberian izin pembangunan pabrik tersebut berjalan dengan simpel," imbuhnya

Sementara hingga penghujung 2011, perseroan akan lebih fokus memaksimalkan pasar domestikPenjualan diproyeksikan meningka 9-10 persen pada semester keduaApalagi, cuaca bakal lebih baik dibanding semester pertama"Perbedaan penjualan antara domestik dan ekspor antara 15-20 persen atau sebesar 10-15 Dolar," ulasnya.
 
Di sisi lain, pabrik-pabrik di bawah bendera badan usaha milik negara (BUMN) tersebut nantinya akan menggunakan batubara pada kalori rendahPemanfaatan batubara itu untuk menekan ongkos produksiRencananya, mulai tahun ini hingga 2013 secara bertahap menghentikan penggunggunaan batubara berkalori tinggi dan menengah(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BTR segera IPO, Bakrieland Geser Anggaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler