JAKARTA--Besarnya laba yang dibukukan, memacu PT Semen Indonesia (persero) Tbk untuk membagikan nilai imbal hasil (dividen) yang besar pula kepada para pemegang sahamnya. Emiten pelat merah dengan kode perdagangan SMGR tersebut membagikan dividen sebesar Rp 2,18 triliun, atau sebanyak 45 persen dari total laba bersih tahun buku 2012 sebesar Rp 4,85 triliun.
Diretur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan nilai dividen tersebut menanjak dibandingkan pembagian dividen 2012 yang sebesar Rp 1,96 triliun. Meski secara komposisi, pembagian dividen 2011 lebih besar, yakni 50 persen dari laba bersih sebesar Rp 3,93 triliun.
"Secara saham pembagian dividen kali ini juga lebih besar. Yakni setara Rp 368 per lembar saham. Atau naik 11 persen dari tahun lalu yang hanya Rp 331 per lembar saham," terangnya dalam pemaparan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (30/4). Sisa dari laba tersebut sebanyak Rp 2,67 triliun, tambah Dwi, telah disetujui oleh RUPST diperuntukkan pengembangan perseroan.
Sementara itu, Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman menamabahkan, pembayaran dividen kepada para shareholder tersebut akan dilangsungkan sekitar akhir semester pertama tahun ini. "Perkiraannya pertengahan Juni 2013 akan kami bagi secara langsung," jelasnya.
Selain agenda dividen, dalam RUPS tersebut juga memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat komisaris Independen Setia Purwaka yang telah selesai masa jabatannya. Jabatan Setia Purwaka digantikan oleh Imam Apriyanto Putro. Sehingga, dewan komisaris baru Semen Indonesia antara lain diisi oleh Mahendra Siregar (komisaris utama), Achmad Jazidie (komisaris), Sumaryanto Widayatin (komisaris), Hadi Waluyo (komisaris independen), Djawahir Adnan (komisaris independen), dan Imam Apriyanti Putro (komisaris independen).
Di sisi lain, secara komprehensif, tingginya pertumbuhan industri konstruksi ikut mengerek kinerja industri semen. Tercatat, laba SMGR yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal pertama 2013 ini naik sebesar 22,33 persen menjadi Rp 1,23 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,01 triliun.
Kenaikan laba tersebut didukung oleh kenaikan pada pendapatan perseroan yang naik 29,41 persen menjadi Rp 5,54 triliun pada kuartal pertama 2013, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 4,28 triliun. "Dalam keterangan tertulis perseroan, perseroan juga membukukan kenaikan beban pokok sebesar Rp 3,05 triliun dikomparasikan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,36 triliun. Selain itu laba bruto perseroan juga naik menjadi Rp 2,48 triliun dari sebelumnya sebelumnya Rp 1,92 triliun. (gal)
Diretur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan nilai dividen tersebut menanjak dibandingkan pembagian dividen 2012 yang sebesar Rp 1,96 triliun. Meski secara komposisi, pembagian dividen 2011 lebih besar, yakni 50 persen dari laba bersih sebesar Rp 3,93 triliun.
"Secara saham pembagian dividen kali ini juga lebih besar. Yakni setara Rp 368 per lembar saham. Atau naik 11 persen dari tahun lalu yang hanya Rp 331 per lembar saham," terangnya dalam pemaparan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (30/4). Sisa dari laba tersebut sebanyak Rp 2,67 triliun, tambah Dwi, telah disetujui oleh RUPST diperuntukkan pengembangan perseroan.
Sementara itu, Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman menamabahkan, pembayaran dividen kepada para shareholder tersebut akan dilangsungkan sekitar akhir semester pertama tahun ini. "Perkiraannya pertengahan Juni 2013 akan kami bagi secara langsung," jelasnya.
Selain agenda dividen, dalam RUPS tersebut juga memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat komisaris Independen Setia Purwaka yang telah selesai masa jabatannya. Jabatan Setia Purwaka digantikan oleh Imam Apriyanto Putro. Sehingga, dewan komisaris baru Semen Indonesia antara lain diisi oleh Mahendra Siregar (komisaris utama), Achmad Jazidie (komisaris), Sumaryanto Widayatin (komisaris), Hadi Waluyo (komisaris independen), Djawahir Adnan (komisaris independen), dan Imam Apriyanti Putro (komisaris independen).
Di sisi lain, secara komprehensif, tingginya pertumbuhan industri konstruksi ikut mengerek kinerja industri semen. Tercatat, laba SMGR yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal pertama 2013 ini naik sebesar 22,33 persen menjadi Rp 1,23 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,01 triliun.
Kenaikan laba tersebut didukung oleh kenaikan pada pendapatan perseroan yang naik 29,41 persen menjadi Rp 5,54 triliun pada kuartal pertama 2013, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 4,28 triliun. "Dalam keterangan tertulis perseroan, perseroan juga membukukan kenaikan beban pokok sebesar Rp 3,05 triliun dikomparasikan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,36 triliun. Selain itu laba bruto perseroan juga naik menjadi Rp 2,48 triliun dari sebelumnya sebelumnya Rp 1,92 triliun. (gal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kendala Suplai, Daihatsu Tumbuh 4 Persen
Redaktur : Tim Redaksi