Tak tanggung-tanggung, Direktur Utama Semen Gresik, Dwi Soetjipto, menyebutkan, pihaknya akan serius melakukan ekspansi ini pada kuartal II tahun 2013. Saat ini pihaknya masih fokus mengurus ekspansi ke Vietnam.
"Kita bisa lebih serius semester II tahun 2013 nanti. Kita tahu memang sesuai kapasitas kira-kira ruang Semen Gresik investasi di sana kapasitasnya 1 juta ton per tahun," ujar Dwi saat konfrensi pers di Hotel Crown Jakarta, Kamis (20/12).
Dia mengaku saat ini telah menemui beberapa calon partner lokal dan terus melakukan penjajakan. Namun dia menegaskan ekspansi ke Myanmar bisa difokuskan setelah pabrik semen di Vietnam terintegrasi dengan Semen Gresik.
"Kita di Vietnam menurunkan tim integrasi melakukan assesment mengenai legal, IT. Sehingga sistem pelaporan keuangan masuk dalam standar Semen Gresik Grup nantinya," jelasnya.
Namun ekspansi ke Myanmar ini nantinya tidak akan sebesar ekspansi di Vietnam. "Kalau hitung-hitungan dalam porsi tidak terlalu besar karena beban cash out kita," pungkasnya Dwi.
Sebelumnya, pada Selasa (18/11) lalu di Hanoi, Vietnam, pihak perseroan bersama Na Hoi General Export-Import Joint Stock Company (Geleximco) telah menandatangani pengambilan Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC). Nilai valuasi TLCC sebesar USD 335 juta dan perseroan telah mengambil alih 70 persen saham Geleximco di TLCC.
Saat ini, perseroan tercatat sebagai perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara dari sisi kapasitas produksi. Dan setelah penandatanganan pengalihan saham perusahaan di Vietnam tersebut, perseroan segera menurunkan tim untuk menilai, mengintegrasikan dan memastikan semua sistem di Thang Long Cement dapat berjalan sesuai dengan yang dilaksanakan di lingkungan Semen Indonesia.
Perseroan juga akan menempatkan lima personel pada posisi Boarf of Management dan Direktur di TLCC. Pengambilalihan TLCC dapat berjalan sesuai rencana dan akan menjadi tonggak sejarah baru. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Penyaluran KPR Rumah Murah tak Tercapai
Redaktur : Tim Redaksi