Semen Indonesia Siapkan Rp 3,3 T untuk Biayai Proyek Ini

Sabtu, 18 April 2015 – 10:16 WIB
PT Semen Indonesia. Foto: Istimew

jpnn.com - JAKARTA – Dividen yang dibagikan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Sebab, induk BUMN semen tersebut butuh investasi cukup besar untuk membangun beberapa pabrik semen pada tahun ini.

Rapat umum pemegang saham (RUPS) Semen Indonesia menyetujui pembagian dividen Rp 2,2 triliun atau 40 persen dari laba bersih perusahaan sebesar Rp 5,6 triliun pada 2014. Tahun sebelumnya dividen yang disebar sebesar Rp 2,4 triliun yang setara 45 persen dari total laba perusahaan.

BACA JUGA: Pastikan Pertalite tak Ganggu Konversi BBM ke BBG

”RUPS menyetujui nilai dividen turun demi pengembangan perusahaan,” kata Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman usai RUPS di Jakarta, Kamis (16/4) malam.

Rapat menyetujui sisa 60 persen dari laba bersih atau Rp 3,3 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan untuk membiayai berbagai proyek. Perusahaan pelat merah sedang fokus mengembangkan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, dan Indarung, Sumatera Barat, yang diperkirakan butuh dana investasi sebesar Rp 7,8 triliun. Progres pembangunan pabrik tersebut baru mencapai 34 persen.

BACA JUGA: Apakah Pertalite Langsung Ada di Seluruh SPBU? Ini Jawabannya

Direktur Utama Semen Indonesia Suparni berharap, kedua pabrik tersebut selesai pada akhir 2016 dan dapat beroperasi secara komersial pada awal 2017. Saat ini kapasitas produksi perseroan mencapai 31,8 juta ton.

”Dengan selesainya pembangunan dua pabrik yang masing-masing berkapasitas 3 juta ton itu, serta upgrading pada pabrik yang sudah ada, diharapkan kapasitas perusahaan pada 2017 menjadi 40 juta ton,” ujar Suparni.

BACA JUGA: Mantap... Dulux Catylac Cerahkan Wajah Museum Radya Pustaka Solo

Sepanjang 2014, Semen Indonesia mencatatkan total volume penjualan 28,5 juta ton. Angka tersebut hanya naik tipis 2,6 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 27,8 juta ton. Pendapatan perseroan sebesar Rp 26,99 triliun, meningkat 10,1 persen dibanding 2013 sebesar Rp 24,50 triliun.(dri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakini Penghapusan Premium Bakal Tekan Penyelewengan BBM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler