jpnn.com, SURABAYA - Warga Surabaya dihimbau untuk tidak melewati kawasan Ngagel. Pasalnya, jalan tersebut ditutup karena ada proyek yang dikerjakan dinas pekerjaan umum bina marga dan pematusan. Proyek itu berada di sisi utara Jalan Ngagel. Tepatnya di depan Bagong Ginayan I.
Dampak penutupan Jalan Ngagel (mulai Marvell City hingga Jalan Sulawesi) sangat tampak kemarin (29/10). Arus lalu lintas yang menyambung jalur tersebut macet. Antrean kendaraan mengular di beberapa titik.
Penutupan jalan berlangsung sejak Sabtu malam (27/10). Lalu lintas ketika itu hingga Minggu tak sepadat kemarin. Jalur menuju kawasan Ngagel tetap normal. Hanya beberapa kendaraan yang kecele dan berusaha mencari jalur alternatif.
Kemarin pagi, yang terjadi tidak demikian. Setiap Senin, jumlah kendaraan sering meningkat. Banyak warga luar kota yang mengawali aktivitas pada awal pekan. Akibatnya, terjadi kepadatan di sekitar persimpangan tersebut.
Misalnya, kendaraan dari selatan sangat padat hingga Jembatan Ujung Galuh. Panjang kemacetan sekitar 300 meter. Tidak hanya sampai di situ, setelah jembatan ke selatan, juga terdapat antrean. Lalu, kendaraan dari jembatan yang mengarah ke timur juga sangat padat. Antrean mengular hingga Darmo Kali.
Kondisi tersebut mengakibatkan jalur dari Jembatan BAT macet. Kendaraan memanjang hingga persimpangan Ngagel. Antrean juga terjadi di Jalan Bung Tomo ke arah timur. Kendaraan yang hendak melewati Jembatan BAT terhambat.
Sebagian besar pengendara tidak mengetahui adanya penutupan jalan tersebut. Karena itu, mereka tetap melewati jalur tersebut. Apalagi, persimpangan Jalan Ngagel merupakan akses penghubung Surabaya Timur ke Barat. ''Kalau tahu sejak awal, kami akan cari jalur lain,'' ujar Sumadiono, salah seorang pengemudi asal Bratang.
Dia bekerja di Jalan Basuki Rahmat. Rutenya, dari Bratang, dia melewati Jalan Bung Tomo, lalu menyeberang ke Jembatan BAT dan mengarah ke Jalan Darmo. Saat kondisi normal, Sumadiono membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di tempat kerja. ''Kali ini sudah 30 menit saya masih berada di Jalan Ngagel,'' ucapnya.
Kemacetan mulai terurai menjelang tengah hari. Jumlah kendaraan yang melewati jalur tersebut berkurang. Selain itu, masyarakat mulai paham dengan kondisi di sekitar Jalan Ngagel. Mereka melewati jalur lain untuk menghindari kemacetan.
Kemacetan dan kepadatan lalu lintas di sekitar Jalan Ngagel kembali terjadi saat sore. Sekitar pukul 17.00 kemacetan terlihat di Jalan Sulawesi. Jalur tersebut menjadi pilihan pengendara yang biasanya melewati Ngagel untuk menuju arah selatan atau Wonokromo.
Kanitdikyasa Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Tirto meminta masyarakat memanfaatkan jalur alternatif lain. Pengerjaan proyek di Jalan Ngagel masih berlangsung. Setidaknya hingga sepekan mendatang. ''Hindari kepadatan di titik yang ditutup,'' ungkapnya.
Penutupan Jalan Ngagel juga berdampak pada aktivitas ekonomi di sekitar wilayah tersebut. Sebab, jalan yang dibuntu cukup panjang. Di jalan yang menghubungkan wilayah timur Surabaya dengan kawasan lainnya itu banyak berjajar tempat usaha. (riq/bin/c7/ady)
BACA JUGA: Urai Kemacetan, Masuk Sekolah Lebih Pagi, Baru Jam Kerja
Redaktur : Tim Redaksi