jpnn.com, SURABAYA - Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya berencana melakukan penerapan pembagian penggunaan jalan protokol guna mengatasi masalah kemacetan.
Kendaraan yang masuk di Kota Pahlawan setiap harinya terus meningkat, setelah ada ruas tol yang masuk ke Surabaya.
BACA JUGA: Lihat, 15 PSK Disuruh Baris
Kabid Lalu Lintas Dishub Surabaya Robben Rico mengatakan, jam masuk kerja, sekolah dan penggunaan jalan oleh kendaraan proyek memang harus diatur.
Hal itu untuk mengantisipasi masuknya kendaraan secara bersamaan di sejumlah ruas jalan protokol di Surabaya.
BACA JUGA: Jumlah Pegawai TK2D Dipangkas 1.300 Orang
Karena itu, Dishub terus memberikan arahan agar perkantoran dan sekolah bisa menggunakan jadwal masuk yang berbeda. “Jadwal diatur masuk sekolah lebih pagi,” kata Robben Rico, Jumat (16/3).
Menurutnya, adanya tol baru yang memudahkan akses masuk ke Surabaya juga berdampak besar terhadap intensitas kendaraan.
BACA JUGA: Abu Tours Kesulitan Berangkatkan Jemaah di Kaltim
Terutama di hari libur jumlah kendaraan meningkat tajam. Jumlah kendaraan baru yang masuk bisa mencapai 1.000 kendaraan saat libur.
“Belum lagi jumlah kendaraan di Surabaya yang jumlahnya terus meningkat,” ujarnya.
Menurutnya, jadwal masuk kendaraan proyek juga harus diatur lebih detail. Hal itu untuk mengurangi macetnya jalan khususnya di kawasan barat Surabaya barat.
Dishub juga telah bekerjasama dengan Satlantas Polrestabes Surabaya untuk menindak kendaraan proyek yang melanggar aturan. “Apalagi masuk di jalan yang bukan kelasnya,” terangnya.
Menurutnya, pembagian jam masuk kerja dan sekolah serta proyek bisa untuk menekan kepadatan jalan.
Misalnya, jam kerja pukul 08.00, jam masuk sekolah pukul 07.00, sehingga ada jeda satu jam agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. “Efektifitas aturan itu nanti bisa dilihat di lapangan,” jelasnya.
Terpisah, anggota Komisi C DPRD Surabaya Sukadar mengatakan, sebagai Kota Metropolis Surabaya memang selalu dibanjiri jumlah kendaraan yang banyak. Karena itu, pembagian jadwal masuk kendaraan khususnya kendaraan proyek harus dilakukan.
“Lebih baik jika kendaraan proyek masuk saat malam hari akan lebih efektif,” ucapnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan, kendaraan berat yang melintas di kawasan Surabaya menjadi salah satu faktor kemacetan jalan. Karena itu pembatasan jalan bagi kendaraan proyek juga harus diutamakan.
Sehingga, kendaraan berat yang berpotensi menimbulkan kepadatan harus diminimalisir dengan jadwal yang jelas. “Pembagian jalan untuk truk saat malam hari salah satu solusi,” pungkasnya. (vga/rud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anda Pencinta Kucing? Jangan Lewatkan Kontes Satu Ini
Redaktur & Reporter : Soetomo