jpnn.com, JAKARTA - Emiten pelayaran terintegrasi PT GTS Internasional Tbk (GTSI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (27/7).
GTSI membukukan pendapatan sebesar USD 21,14 juta, setara Rp 313,91 miliar (kurs Rp 14.848 per dolar AS) pada semester I-2022.
BACA JUGA: Ada Pesohor Pamer Uang Ternyata Tidak Diberikan, Wanda Hamidah Sindir Baim Wong dan Paula?
Pendapatan periode ini melonjak 117,9% year on year (yoy) dari perolehan tahun sebelumnya USD9,76 juta setara Rp 144,97 miliar.
Direktur GTSI Dandun Widodo menuturkan peningkatan posisi pendapatan berdampak pada kinerja laba yang kini berbalik untung.
BACA JUGA: Pelabuhan Ambon Berbenah, GM Pelindo: Sabtu dan Minggu, Sekarang Kami Sikat
Pada pendapatan tersebut, GTSI meraup laba tahun berjalan USD4,18 juta setara Rp 62,05 miliar hingga paruh pertama tahun ini.
Perolehan itu berbanding terbalik dengan kinerja GTSI pada periode sama tahun lalu yang mencatat rugi USD724.390.
BACA JUGA: Benarkan Didi Mahardika Berpacaran dengan Cita Citata, Sunan Kalijaga: Saya Kira Bercanda
GTSI memperoleh pendapatan sebesar USD10,45 juta atau setara Rp 155,16 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.
Adapun laba tahun berjalan yang dicatatkan pada kuartal I-2022 sebesar USD1,89 juta atau setara Rp 27,95 miliar.
“Hingga akhir 2022, perseroan memproyeksikan kinerja keuangan yang tumbuh positif dengan memperoleh total pendapatan mencapai USD42,19 juta setara Rp 626,44 miliar. Target tersebut melonjak 37% dibandingkan dengan pendapatan tahunan GTSI pada 2021,” kata Dandun.
Sementara itu, perseroan turut membidik keuntungan USD8,11 juta setara Rp 120,49 miliar sepanjang 2022, atau membalikkan kinerja perseroan yang tercatat rugi USD16,21 juta pada 2021.
Dandun optimistis target-target tersebut bisa tercapai sejalan dengan peningkatan kinerja di seluruh lini bisnis perseroan.
Dia memaparkan prospek cerah bisnis perseroan pada segmen transportasi gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) khususnya di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
“Gasifikasi 33 pembangkit listrik di wilayah Indonesia Tengah dan Timur jadi target pangsa pasar GTSI selanjutnya. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah terhadap upaya peningkatan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025,” terang Dandun.
Berikut susunan dewan komisaris dan direksi GTSI yang baru:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Budi Haryono
Komisaris Independen : Hari Purnomo
Direksi
Direktur Utama : Tammy Meidharma
Direktur : Dandun Widodo.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada