jpnn.com - JAKARTA – PT Antam mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk sebesar Rp 11 miliar pada Semester I 2016.
Capaian laba ini merupakan peningkatan signifikan jika dibandingkan rugi pada periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 396 miliar.
“Dengan tantangan volatilitas harga komoditas di semester I, kami telah mengambil kebijakan optimalisasi kinerja operasional dan inovasi pada upaya-upaya perolehan pendapatan kunci agar arus kas perusahaan tetap sehat," ujar Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman.
BACA JUGA: Buka Rute ke Papua, Citilink Gunakan Airbus A320
Selain itu, program-program penghematan biaya juga menjadi prioritas utama. Dengan adanya peningkatan harga komoditas saat ini, perseroan optimistis bisa memberikan tingkat profitabilitas dan imbal hasil yang baik kepada pemegang saham pada 2016.
Pada semester I, penjualan bersih Antam tercatat senilai Rp 4,16 triliun dengan komoditas emas menjadi kontributor terbesar, dengan kontribusi 68 persen atau Rp 2,84 triliun.
Tedy menjelaskan, Feronikel menjadi kontributor terbesar kedua penjualan bersih Antam dengan nilai Rp 950 miliar atau 23 persen dari total penjualan.
BACA JUGA: 2017, Pertagas Bangun Pipa Transmisi Baru
Pada semester I, Antam menjual 5.392 kg emas, sementara volume penjualan feronikel tercatat sebesar 8.092 ton nikel dalam feronikel (TNi).
"Seiring dengan perkembangan industri smelter nasional dan adanya permintaan bijih nikel domestik, Antam telah melakukan penjualan bijih nikel untuk memenuhi kebutuhan bahan baku smelter nikel pihak ketiga. Antam berharap produksi dan penjualan bijih nikel bisa lebih ditingkatkan," tandasnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Krakatau Steel Diizinkan Rights Issue Rp 1,87 Triliun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasar Lesu, Hino Masih Sanggup Melesat
Redaktur : Tim Redaksi