Semester Pertama, Intiland Raih Pendapatan Rp 1,1 Triliun

Selasa, 18 Juli 2017 – 02:19 WIB
Logo Intiland

jpnn.com, JAKARTA - Intiland Development (DILD) meraih pendapatan penjualan (marketing sales) Rp 1,1 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Nilai pencapaian itu menanjak sepuluh persen dari periode sama tahun lalu Rp 1 triliun.

BACA JUGA: Bidik Entrepreneur Muda, Intiland Kembangkan Co-Working

Hasil marketing sales itu masih sesuai ekspektasi manajemen.

Penilaian itu mempertimbangkan kondisi pasar properti yang belum terlalu membaik dalam enam bulan pertama tahun ini.

BACA JUGA: Intiland Raih Rp 319 Miliar di Triwulan Pertama

Manajemen memperkirakan pasar properti akan berangsur-angsur membaik sejalan stabilitas perekonomian, iklim investasi, dan kondisi politik nasional.

Karena itu, perseroan masih tetap akan memfokuskan strategi untuk memasaran proyek-proyek eksisting guna mencapai target marketing sales tahun ini Rp 2,3 triliun.

”Kami terus meninjau kondisi pasar properti dan menyusun strategi tepat sebagai antisipasi. Dalam rencana bisnis tahun ini, kami ada rencana meluncurkan proyek baru skala besar dan pengembangan baru dari proyek berjalan semester dua tahun ini,” tutur Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono.

Ditinjau berdasar segmen pengembangann, kawasan industri berkontribusi marketing sales terbesar Rp 531 miliar atau 48 persen dari keseluruhan.

Pencapaian itu dari penjualan lahan industri di Ngoro Industrial Park, Jawa Timur (Jatim) ke perusahaan otomotif nasional dan beberapa perusahaan bergerak di bidang furnitur rumah tangga, makanan ternak, dan perusahaan makanan olahan.

Segmen pengembangan mixed-use dan high rise tercatat memberi kontribusi marketing sales Rp 228 miliar atau 21 persen dari keseluruhan.

Kontribusi terbesar dari segmen itu dari penjualan proyek 1Park Avenue Jakarta. Kontributor berikutnya dari segmen properti investasi membukukan pendapatan Rp 185 miliar atau 17 persen dari keseluruhan.

Pencapaian dari segmen ini antara lain dari penyewaan ruang komersial macam perkantoran dan ritel, pengelolaan lapangan golf dan klub olahraga, serta penyewaan fasilitas pergudangan.

Segmen properti investasi merupakan sumber pendapatan berulang (recurring income) perseroan.

Perolehan segmen itu melonjak 37 persen dari periode sama 2016 tercatat Rp 135 miliar.

Peningkatan itu terutama didorong penambahan kontribusi dari penyewaan ruang perkantoran South Quarter di Jakarta Selatan dan manajemen properti perumahan Graha Famili.

Archied melanjutkan ke depan perseroan akan terus berusaha meningkatkan porsi recurring income dari kontribusi segmen properti investasi.

Pertumbuhan segmen ini menjadi penting karena memberikan stabilitas operasional dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.

”Penyelesaian proyek-proyek perkantoran seperti Praxis dan Spazio Tower di Surabaya jelas akan mendorong pertumbuhan segmen ini di masa mendatang,” jelas Archied. (far)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Intiland  

Terpopuler