Seminar Alquds Day 2023 di ICC, Iran Lakukan Ini untuk Hentikan Kejahatan Israel di Palestina

Sabtu, 15 April 2023 – 06:02 WIB
Duta besar Iran Mahdi Raunak mengecam agresi Israel yang dilakukan di Masjid Al-Aqsha dan suporter Palestina baru-baru ini dalam seminar internasional yang bertema "Membaca Israel dalam Lanskap Perdamaian Dunia" di Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, Jumat (14/4). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Duta besar Iran Mahdi Raunak mengecam agresi Israel yang dilakukan di Masjid Al-Aqsha dan suporter Palestina baru-baru ini.

Hal itu disampaikan Mahdi Raunak dalam seminar internasional yang bertema "Membaca Israel dalam Lanskap Perdamaian Dunia" di Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, Jumat (14/4).

BACA JUGA: Setelah Bikin Muslim Murka, Israel Kini Usik Umat Kristen Yerusalem

Dia mengatakan pemerintah Iran selalu berusaha melakukan diplomasi politik untuk menghentikan intimidasi Israel terhadap bangsa Palestina.

"Dari tahun ke tahun Israel selalu melakukan kejahatan serupa (penyerangan bangsa Palestina -red) kami selalu berupaya untuk berjuang melalui diplomasi dan politik kepada dunia internasional agar Israel menghentikan tindakannya," kata Mahdi Raunak.

BACA JUGA: Turki Dukung Keputusan Israel soal Al Aqsa

Selain itu, dia menyebutkan setiap Jumat terakhir di Ramadan selalu didedikasikan untuk rakyat Palestina.

"Sejak masa Ayatullah Khomeini, beliau menyerukan agar umat muslim di seluruh dunia serentak memperingati hari Al-Quds yang bertepatan dengan hari Jumat terakhir di bulan Ramadhan untuk membela rakyat Palestina," lanjutnya. 

BACA JUGA: Panglima Republik Islam Iran Anggap Sepele Ancaman Israel

Mahdi juga menyinggung kembalinya hubungan Iran dan Saudi akan memperkuat harmoni politik kawasan yang sudah dipolitisir dan diadu domba oleh Barat.

Dia optimis bahwa Arab Saudi lebih tertarik menjalin persahabatan kembali dengan Iran ketimbang dengan Israel.

"Negara-negara seperti Irak, Suriah, Yaman dan Lebanon terlibat konflik karena campur tangan Barat dan Amerika di kawasan, dengan persabatan Iran dan Saudi, kita berharap persatuan rakyat di kawasan Timur Tengah dapat terwujud tanpa intervensi pihak manapun," ujarnya.

Di sisi lain, dosen Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Dina Sulaeman menilai permasalahan p di Palestina menghambat perdamaian dunia.

"Israel menjadi batu sandungan yang sangat besar dalam cita-cita dunia damai. Semenjak PBB menetapkan Israel berdiri sebagai negara berdaulat di tanah Palestina, Barat memulai suatu drama ketidakadilan," Kata Dina.

Senada, Abdullah Beik selaku ketua Ikatan Alumni Jamiah Al-Mustafa (IKMAL) mengatakan bahwa perundingan dengan Israel hingga saat ini belum memuaskan.

Dia juga menilai Israel selalu melanggar kesepakatan damai bahkan seolah mendapat keleluasaan tanpa tersentuh hukum.

"Perundingan demi perundingan telah digelar namun Palestina tak kunjung mendapatkan kemerdekaannya. Israel justru menjadi negara yamg diberi keleluasaan tanpa tersentuh hukum internasional ketika melakukan pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina disertai kekerasan terhadap penduduk sipil. Tak ada tindakan berarti PBB atas kenyataan ini," kata Abdullah.

Dia juga menyebutkan PBB tidak pernah memberikan sanksi tegas terhadap perbuatan Israel itu.

"Sebagaimana yang sering dilakukan untuk menghukum negara yang dipandang melakukan kekerasan dan penyerangan terhadap masyarakat sipil atau otoritas negara lain," lanjutnya.

Shafinuddin Al-Mandari dari pihak Puskabi ICC selaku panitia acara berpendapat bahwa Zionis Israel bukan negara yang bertujuan ikut serta dalam perdamaian dunia.

"Israel dalam lanskap perdamaian dunia adalah duri dan penghalang paling besar. Negara-negara di dunia sudah sampai pada saat yang tepat untuk menghentikan kekerasan di Palestina hanya dengan cara mendelegitimasi Israel," kata Shafinuddin.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Iran   Israel   PBB   Palestina   Perdamaian Dunia  

Terpopuler