Seminar Disruptive Financial Industry, Strategi Cerdas Mengelola Keuangan

Selasa, 01 Oktober 2024 – 20:17 WIB
Salira bersama BEM Sekolah Bisnis IPB menyelenggarakan seminar bertema Disruptive Financial Industry. Foto: Salira

jpnn.com, JAKARTA - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban yang makin sibuk, banyak individu terjebak dalam siklus kehidupan yang monoton dan penuh ketidakpastian.

Keadaan ini diperburuk oleh fakta bahwa 85% lulusan S1 di Indonesia harus bersaing ketat untuk mendapatkan satu posisi di antara dua puluh pelamar, menciptakan tantangan besar dalam dunia kerja yang makin kompetitif.

BACA JUGA: Ganesha Operation Gelar Seminar Strategic for Success di SMA Unggul Del

Selain itu, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan teknologi raksasa menjadi pengingat pahit bahwa masa depan karier konvensional tidak lagi seaman yang dibayangkan.

Data yang lebih mencemaskan menunjukkan bahwa 60% individu dari kelas menengah berisiko kehilangan status sosial mereka dalam lima tahun ke depan, jika tidak ada langkah antisipasi yang tepat.

BACA JUGA: Kenotariatan UI Gelar Seminar Hadirkan 100 Pembicara

Melihat tantangan tersebut, Salira bersama BEM Sekolah Bisnis IPB menyelenggarakan seminar bertema "Disruptive Financial Industry" untuk mencari solusi melalui transformasi di industri keuangan, yang diibaratkan sebagai permata tersembunyi.

Seminar ini bertujuan mengedukasi masyarakat agar lebih cerdas dalam mengelola keuangan di tengah tantangan ekonomi yang kian tidak menentu.

BACA JUGA: Bapanas Gandeng IPB Menggelar Bimtek Pengawasan Keamanan Pangan Segar

Perwakilan dari Salira, Intan Syafrini, menyatakan bahwa seminar ini merupakan respons terhadap keresahan masyarakat terkait literasi keuangan dan perlunya membebaskan diri dari ketidakpastian finansial.

"Acara ini diadakan sebagai upaya untuk mengeksplorasi potensi yang belum terungkap dan merancang strategi untuk mencapai kebebasan finansial," ujar Intan, dalam keteerangannya, Selasa (1/10).

Dalam seminar ini, peserta akan mendapatkan edukasi tentang manajemen keuangan yang cerdas, terutama dalam merancang anggaran dan proteksi finansial.

Intan menjelaskan bahwa pascapandemi, kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi finansial makin meningkat, dan acara ini menjadi momen untuk belajar bagaimana melindungi diri dari risiko keuangan yang tak terduga.

Selain itu, seminar ini juga akan memberikan pemahaman tentang bagaimana membangun pendapatan pasif yang berkelanjutan, memberi masyarakat lebih banyak waktu untuk mengejar hasrat dan impian mereka.

Strategi perlindungan finansial juga akan dibahas secara mendalam, termasuk cara menghadapi dinamika ekonomi yang semakin tidak stabil.

Seminar "Disruptive Financial Industry" ini juga menghadirkan berbagai pembicara inspiratif, seperti Harris Darwis, pendiri TAKA Craft, dan Bebe Wahyu, seorang seniman grafis pemenang AMI Awards. Mereka akan berbagi pengalaman dan kisah sukses dalam menghadapi tantangan dunia bisnis yang dinamis. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler