jpnn.com - JAKARTA - Bulan Ramadan yang diharapkan jadi momentum untuk menjadi pendingin di tengah hangatnya persaingan di pemilu presiden (pilpres) ternyata tak membuat serangan negatif dan fitnah ke arah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menjadi surut. Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristitanto mencatat serangan dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa justru meningkat.
Hasto mencatat, serangan dan fitnah di media sosial ke Jokowi sangat massif. Dalam seminggu dalam bulan puasa saja sudah ada 42.729 kali serangan dengan 25 isu negatif dan cenderung memfitnah.
BACA JUGA: Luhut Pastikan JK Loyal ke Jokowi
"Ini betul-betul gambaran kekuasaan sebagai tujuan. Gambaran serangan di media online, juga tidak jauh berbeda. Dari total serangan negatif, maka serangan ke Prabowo hanya 13 persen, dan Jokowi 87 persem. Data-data ini secara mudah bisa ditemukan dari toal sharring media online," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Jumat (4/7).
Meski banyak mendapatkan serangan, namun kubu Jokowi-JK tetap yakin dan optimistis elektabilitas duet calon presiden-calon wakil presiden usungan PDIP, NasDem, PKB dan Hanura itu tak akan terdibendung. Dari hitungan Hasto berdasarkan pemberitaan belakangan, posisi elektabilitas Jokowi-JK adalah 56 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di angka 44 persen.
BACA JUGA: Ini Alasan Jokowi Sehari Blusukan ke Tiga Mal
Hasto menegaskan, rakyat akan semakin paham bahwa Jokowi yang terus menerus dipojokkan justru menuai dukungan. Selain itu, Hasto juga mengatakan, pemilih sangat paham bahwa koalisi pendukung Prabowo-Hatta dipenuhi elite-elite partai politik yang terseret korupsi.
"Kini rakyat paham, pemimpin mana yang sarat dengan gerbong persoalan korupsi. Sebaliknya, rakyat semakin menegaskan pilihan pada Jokowi sebagaimana dinyatakan oleh Sherina dan ribuan publik figur lainnya,” pungkas Wakil Sekjen PDIP itu.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Hermawan: Prabowo Pernah Pukuli SBY Sampai Bonyok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo-Hatta akan Temui SBY Malam ini
Redaktur : Tim Redaksi