jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan bantuan kepada 360 guru mengaji, baik ustaz maupun ustazah di wilayah DKI Jakarta.
Selain karena para guru mengaji juga kena dampak pandemi COVID-19, pemberian bantuan juga dalam rangka berbagi kasih menyambut bulan suci Ramadan 1441 H.
BACA JUGA: Bamsoet: MPR RI Siap Gelar Sidang Tahunan dan Pidato Kenegaraan Presiden Secara Virtual
"Para guru mengaji adalah pahlawan yang bukan hanya menyelamatkan kehidupan dunia kita, melainkan juga kehidupan di akhirat kelak. Berkat merekalah, kita bisa mengenal hijaiyah, membaca iqro, hingga fasih membaca dan mengamalkan isi Alquran. Walau terkadang mendapat imbalan yang tak seberapa, mereka tetap ikhlas mengajar anak didiknya," ujar Bamsoet usai memberikan bantuan, di Kelurahan Batu Ampar Condet, Kramat Jati Jakarta Timur, Rabu (22/4).
Turut hadir antara lain Ketua Umum dan Sekjen Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas Dwi Aroem Hadiatie dan Ratu Dian serta Ketua Daiyah Muslimat Nahdlatul Ulama Ustazah Maryam Masyud.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Pemerintah Segera Tetapkan Aturan Larangan Mudik Lebaran
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini tak menampik bahwa terkadang sebagian masyarakat justru seringkali melupakan jasa orang yang ikhlas, seperti para guru mengaji.
Karena itu, bantuan tersebut diharapkan membantu mereka tersenyum menjalani Ramadan di tengah pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Bamsoet Berikan Bantuan Kepada Keluarga Terdampak Covid-19
"Memuliakan para guru mengaji adalah bagian dari memuliakan ilmu pengetahuan. Ilmulah yang membuat seorang anak manusia tak tersesat. Ilmu menjadi pegangan hidup di dunia maupun di akhirat. Jangan pernah sekalipun melupakan apalagi menyepelekan jasa para guru mengaji," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menilai, Ramadan kali ini menjadi ujian bagi umat Islam lantaran diselimuti pandemi Covid-19 yang membuat berbagai aktifitas keagamaan tertahan. Bukan hanya umat muslim di Indonesia, melainkan juga di dunia.
"Kejadian ini sekaligus menjadi renungan bersama bagi kita. Apakah keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT masih kuat, walaupun tak bisa beribadah ke masjid atau mushola. Begitupun dengan semangat bersedekah, apakah kita masih tetap bisa memperhatilan lingkungan sekitar atau justru karena Covid-19 kita malah jadi lebih egois menimbun bahan makanan untuk diri sendiri," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi