Semoga Tahun Depan Lebih Wah

Selasa, 04 September 2012 – 14:22 WIB
Honda Scoopy Women Athlete Race

Empat seri ditambah final event Road to Jawa Pos-Polygon Tour de East Java (TdEJ) 2012 menjadi arena uji kemampuan yang terukur bagi para pembalap putri. Salah satu yang terbaik di tanah air, Yanti Fuchiyanti tak mau ketinggalan menguji hasil latihannya di ajang tersebut. Pembalap tim PON (Pekan Olahraga Nasional) Jawa Barat itu, selalu tampil di lima event tersebut.
   
Yanti yang meraih medali emas nomor kriterium di SEA Games 2011, menunjukkan dominasinya. Dia jadi nomor satu di tiga seri. Hanya di seri ketiga dia gagal menunjukkan dominasinya.
   
Di seri pertama yang berlangsung di Sirkuit Park Kenjeran, Yanti meraih nilai sempurna, 25 poin. Dia memenangi seluruh intermediate sprint yang berlangsung lima kali. Kemenangan juga diraihnya di seri kedua yang berlangsung di Jl. Ir. Soekarno, Surabaya Timur dan seri keempat di Pakuwon City, Surabaya Timur.
   
Di seri ketiga yang berlangsung di Supermall Pakuwon, Surabaya, pembalap muda asal Malang, Chris Monita memecah dominasi Yanti. Dia juga memecundangi para seniornya di Jatim, seperti Dahlina Rosyida dan Septianis Ratna Dewi. Di seri ini, Yanti hanya berada di posisi keempat karena celaka di awal lomba.
   
Yanti juga tak bisa berbuat banyak di final event yang berlangsung di Balai Kota Surabaya, Minggu (2/9). Kali ini Dahlina yang jadi pemenang. Nana, sapaan akrabnya, menang di tiga kali intermediate sprint. Ditambah masing-masing satu kali di posisi ketiga dan keempat, 18 poin cukup membuatnya unggul dari Yuni Indah Lestari (Mojokerto) dan Yanti.

Kartu As High School Race
   
Ajang balap Road to Jawa Pos-Polygon Tour de East Java (TdEJ) 2012 tak mau melupakan unsur pembinaan. Para pembalap muda di usia SMA mendapatkan kesempatan berkompetisi di empat seri ditambah final event. Lima lomba tersebut menghasilkan persaingan yang benar-benar menarik.
   
Satu nama muncul cukup dominan, yaitu Jamallidin Novardianto dari SMAN 1 Lawang, Malang. Di empat seri, dia menang tiga kali dan sekali menjadi runner-up. Di final event, Minggu (2/9), lagi-lagi dia berada di posisi runner-up.
   
Kemenangan diraih Jamal, sapaan akrabnya di seri pertama, ketiga dan keempat. Di seri kedua, dia menempati posisi kedua di bawah Novi Iqbal ROhmani (SMKN 1 Mojokerto). Sementara di final event, dia harus mengakui keunggulan Ilham Maulana (SMA IPIEMS Surabaya).
   
"Persaingann ya berat di tiap seri. Meski tiga kali menang, itu juga persaingannya ketat. Peta persaingannya sangat sulit diprediksi," ungkap Jamal.
   
Di final event, Ilham menunjukkan diri sebagai salah satu pembalap muda terbaik. Tak meraih poin di intermediate sprint pertama, penampilannya makin meningkat di sisa lomba. Dia meraih total 10 poin, sama seperti yang diraih Jamal. Dia berhak meraih posisi teratas karena di putaran terakhir atau intermediate sprint terakhir berada di posisi terdepan.
    "Kami butuh kompetisi-kompetisi semacam ini lebih banyak lagi. Terima kasih sudah menyelenggarakan lima lomba yang semuanya berlangsung seru," kata Ilham.
   
Executive Race
   
Di antara seluruh kategori, kategori Executive Race selalu memiliki daftar starter terbanyak. Persaingan seru di tiap seri juga terjadi di kategori tersebut. Meski demikian, tetap muncul nama-nama yang memiliki keunggulan di antara para peserta yang jumlahnya mencapai 94 orang itu.
   
Ada tiga nama yang muncul sebagai pemenang di empat seri Road to Jawa Pos-Polygon Tour de East Java (TdEJ) 2012. Mereka adalah Welly Utomo Tan (Surabaya), Harijadi (Banyuwangi) dan Sun Hin (Surabaya). Welly menang dua kali, sementara Harijadi dan Sun Hin menang sekali. Sementara, final event didominasi oleh Harijadi.
   
Welly meraih kemenangannya di dua seri perdana. Di seri ketiga, Harijadi menghentikan dominasi Welly. Selanjutnya, Sun Hin mendapatkan gelar juara di seri keempat yang berlangsung di Pakuwon City, Surabaya Timur.
   
"Bukan sekadar mencari kemenangan. Tapi kami juga menjalin keakraban dengan para pecinta sepeda. Lalu, kami menguji hasil latihan yang selama ini dilakukan," ujar Harijadi.
   
Satu nama lain yang tak bisa diremehkan adalah Febiyanto. Tak sekali pun meraih gelar juara, dia patut disebut sebagai peserta Executive Race paling konsisten. Di empat seri perdana, pria yang akrab disapa Mbie itu selalu berada di peringkat kedua. Bahkan, di akhir seri dia berada di urutan teratas klasemen umum yang dihitung berdasar poin kemenangan.
   
"Jadi, bukan cuma latihan terus. Butuh lomba seperti Road to TdEJ untuk memberi wadah kompetisi bagi semua kalangan," kata Febiyanto.
   
Men Race
   
Serunya persaingan juga mewarnai tiap perlombaan di kategori Men Race. Namun, hanya dua nama yang sempat mencicipi manisnya gelar juara dari empat seri ditambah satu final event. Peserta asal Surabaya M. Husein dan Arik Supramono (Madiun) sulit disaingi para peserta lainnya.
   
Arik meraih kemenangan di dua seri perdana. Sementara, Husein menang di seri ketiga dan keempat, juga final event. Meski demikian, perebutan poin intermediate sprint selalu menunjukkan persaingan yang ketat hampir seluruh peserta.
   
Berbeda dengan Arik, Husein jauh lebih konsisten dari seri pertama ke seri berikutnya. Saat tak meraih kemenangan, dia meraih posisi runner-up. Sementara di seri keempat, Arik sampai terlempar di peringkat keempat.
   
"Memang kami berdua yang merebut kemenangan, tapi sebenarnya persaingan sangat terbuka. Kami sangat menantikan ajang-ajang seperti ini," ungkap Husein.
    Sementara, di final event Husein unggul tipis saja atas Arik. Dia meraih 16 poin, sementara Arik 13 poin, dari empat kali intermediate sprint yang diperebutkan. "Motivasi untuk menang sangat besar di final event karena rasanya seperti pembalap internasional. Ini jadi daya tarik ajang ini. Semoga tahun depan lebih  ramai dan makin seru," lanjut Husein.

Honda Spacy Veteran Race
   
Persaingan penuh aksi selalu menjadi daya tarik kompetisi di kategori Honda Spacy Veteran Race. Ajang ini digunakan untuk mewadahi para mantan atlet yang kerap tak memiliki sarana untuk menunjukkan kemampuannya. Karena itulah, kompetisi para pesertanya yang punya banyak pengalaman, seringkali menarik minat para penonton. Sebagian di antara mereka berstatus pelatih.
   
Peserta asal Surabaya, Dwi Ratsongko jadi yang terbaik di antara seluruh peserta. Dia meraih satu kemenangan di seri Road to Jawa Pos-Polygon Tour de East Java (TdEJ) 2012 dan kemenangan di final event. "Sejak minggu lalu, saya coba menghapal lintasan yang ada. Saya berlatih sepeda di sekitar Balai Kota Surabaya ini untuk mengatur strategi. Di mana saya harus mengayuh biasa dan dimana harus sprint," ucap Dwi.
   
Sebagai mantan pembalap, para peserta di kategori ini memiliki kemampuan yang masih mengagumkan. Persaingan yang mereka tunjukkan juga membuktikan bahwa tak satu pun di antara mereka yang mau kalah untuk menguji sisa-sisa kualitas terbaiknya. "Dengan adanya ajang seperti ini, tak sulit lagi mencari ajang menguji kemampuan," kata Husein. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Icuk Serahkan Formulir

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler