jpnn.com - JAKARTA - Karier Muhammad Bahtera Fajri atau akrab disapa Fajri terbilang bagus di usianya yang masih relatif muda, 25 tahun.
Dia sukses membangun karier menjadi entrepreneur.
BACA JUGA: Luhut Binsar Sebut Potensi Pasar Industri Game Online Rp 24 Triliun
Fajri terlahir dari orang tua yang hidup cukup sederhana.
Saat menginjak bangku SMP, dia harus pindah bersama ibunya dari Jakarta ke Medan, Sumatera Utara, untuk menyambung hidup.
BACA JUGA: Dari Keisengan Masa Pandemi, Pasutri di Palembang Sukses Bisnis Hidroponik
"Ketika menginjak bangku SMK, saya dan ibu pernah kesulitan makan hingga harus mengambil beras milik orang lain. Makan pun hanya nasi dan garam," kata Fajri dalam keterangannya kepada media, Senin (21/8).
Saat duduk di bangku kelas 3 SMK, Fajri sering ikut turnamen game tembak-menembak.
BACA JUGA: Kini Fokus Menjadi Entrepreneur, Ayu Agustin Cerita Perjalanan Kariernya
Fajri bermain game untuk membayar SPP sekolahnya.
Saat itu, terlintas di pikirannya kenapa tidak membuat turnamen game sendiri agar bisa mendapatkan uang banyak.
Seusai tamat SMK, Fajri mulai memberanikan diri membuat channel Bahtera TV di YouTube.
Usahanya ini berkembang menjadi bisnis yang sangat menjanjikan di dunia e-sport.
Dia menceritakan Bahtera TV awalnya hanya berisi seorang bocah yang membuat berita tentang e-sport.
Caranya ialah mencari berita sendiri dan mengeditnya.
Akhirnya, Fajri memberanikan diri membuat acara turnamen dan mengajukan proposal ke beberapa brand.
Satu brand top up game online masuk.
Saat itu, dia bahagia sekali ada yang mau mensponsori walau tidak ada nama.
Singkat cerita, Bahtera TV menjadi EO yang dikenal di beberapa anak gamers PC atau pun mobile.
"Dahulu susah banget merintisnya, sampai beli susu anak saja kesusahan sehingga dibantu keluarga. Setelah sekian lama saya dapat tawaran dari perusahaan Singapura mendapatkan USD 200 - USD 300," katanya.
Setelah mengumpulkan modal yang cukup, Fajri membeli komputer bekas seharga Rp 6 juta.
Dia kemudian membeli rumah.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya kenal tentang top up game online.
Dengan tanpa modal, dia awalnya bergabung menjadi reseller orang secara gratis.
Ketika mulai ada modal Rp 100 ribu, dia belajar cara top up sendiri dan mendapatkan modal murah.
"Akhirnya banyak yang gabung jadi reseller-ku dan namaku mulai dikenal beberapa kalangan," ujarnya, menceritakan bagaimana Bahtera TV berkembang menjadi Bahtera Store, bisnis top up yang menjanjikan di tengah perkembangan industri game.
Namun, di balik kisah kesuksesan dalam membangun bisnisnya, Fajri pernah bangkrut karena ditipu hingga harus mengalami kerugian ratusan juta rupiah oleh supplier-nya.
Fajri sampai depresi karena harus mengganti uang kliennya.
"Uangku hilang hingga satu perak pun aku enggak punya. Aku meminjam sana-sini, tetapi tak ada menolongku satu orang pun," ujarnya mengenang kisah lalu.
Saat itu, dirinya menjual perabotan rumah untuk menyambung hidup dan mencoba kembali peruntungan dalam dunia bisnis.
Di tengah keputusasaan, tiba-tiba rezeki datang dan Fajri mulai bisa bangkit.
Dia mendapatkan banyak tawaran bisnis dan kerja sama dari jaringan serta klien bisnisnya.
Saat itu, dengan semangatnya yang tersisa, ia kembali bangkit bahkan usahanya melesat dari sebelum kejatuhannya.
"Dari Bahtera Store ini saya bisa membeli mobil secara cash, memberikan kesempatan umrah untuk orang tuanya, bisa membantu teman-teman yang sedang kesusahan, bahkan bisa memberikan gaji karyawan di atas UMR Medan," terangnya
Paham dengan pentingnya kesehatan mental, founder Bahterastore.id ini juga memfasilitasi tempat kerja dengan menyediakan PS 5 dan PC khusus gaming.
Di atas keberhasilannya, Fajri berterima kasih kepada teman-teman sosial yang sudah membantu usaha hingga kembali berhasil. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad