Sempat Mangkir, Bupati Meranti Akhirnya Hadir Hari Ini di KPK

Kamis, 11 Juli 2019 – 13:56 WIB
Bupati Kepulauan Meranti Irwan nasir saat tiba di gedung KPK, Kamis (11/7). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bupati Kepulauan Meranti Provinsi Riau, Irwan Nasir yang sempat mangkir dengan alasan tak menerima surat panggilan KPK pada Selasa (9/7) lalu, kini hadir di gedung KPK, Jakarta Selatan pada Kamis (11/7).

Irwan memasuki kantor KPK sekitar Pukul 13.23 WIB, mengenakan kemeja batik kombinasi warna hitam dan cokelat. Ditemani seorang staf, dia langsung mengisi buku tamu di bagian resepsionis.

BACA JUGA: Gubernur Kepri Diboyong KPK ke Jakarta

Dia sempat duduk sejenak sebelum akhirnya dipanggil seorang petugas KPK untuk masuk ke dalam gedung. Namun hari ini pemeriksaan Irwan tidak ada dalam agenda KPK.

Sebelumnya Irwan akan diperiksa sebagai saksi dalam perkara suap bidang pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia dan penerimaan lain terkait jabatan lainnya.

BACA JUGA: Sebelum Disergap KPK di Tanjungpinang, Gubernur Kepri Sempat ke Restoran Sop Ikan di Batam

BACA JUGA: Bupati Meranti Minta Presiden Evaluasi Dubes RI di Kamboja

Pemeriksaan itu guna mendalami keterangan Irwan untuk tersangka Indung, orang yang diduga menerima suap dari PT Humpuss untuk anggota DPR Bowo Sidik Pangarso (BSP) yang juga sudah berstatus tersangka.

BACA JUGA: Selain Gubernur Kepri, Ada 5 Orang Lagi Kena OTT KPK

Dalam perkara ini, penyidik KPK juga telah memeriksa sejumlah saksi antara lain mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Meranti Ir Ardhahni MT, hingga Anggota DPR Fraksi Demokrat asal Riau, Muhamad Nasir.

IND diduga merupakan orangnya BSP yang menerima uang dari AWI senilai Rp 89,4 juta di kantor PT HTK yang disimpan dalam amplop cokelat.

Dalam kasus suap distribusi pupuk ini, KPK menyita uang sebanyak Rp8 Miliar dalam puluhan kardus terdiri dari 400 ribu amplop. Uang itu diberikan dalam beberapa kesempatan oleh penyuap.

Belakangan, sebagian duit gratifikasi Bowo diduga berasal antara lain dari pengurusan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dua kabupaten, yakni Minahasa Selatan di Provinsi Sulawesi Utara dan Kepulauan Meranti di Provinsi Riau.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon Malam Ini Gubernur Kepri Tengah Diperiksa KPK di Polres Tanjungpinang


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler