Sempat Mengalami Keterlambatan, Oksigen untuk Medis di Pontianak Aman

Selasa, 06 Juli 2021 – 05:01 WIB
Dua petugas menyiapkan selang dan tabung oksigen di Rumah Singgah Oksigen di Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (17/9/2019). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/ama. (ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG)

jpnn.com, PONTIANAK - Persediaan oksigen untuk medis di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dinyatakan aman.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak perlu panik.

BACA JUGA: Pak Ganjar Terjun Langsung ke Lapangan Memastikan Ketersediaan Pasokan Oksigen

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidig Handanu mengatakan bahwa kemarin (4/7), pasokan oksigen di Rumah Sakit Kota Pontianak sempat mengalami keterlambatan karena adanya gangguan distribusi di pelabuhan.

"Hari ini, sudah selesai masalahnya," kata Sidig di Pontianak, Senin (5/7).

BACA JUGA: PKS Mendesak Pertamina Bantu Kelangkaan Oksigen Medis

Menurutnya, pasokan oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Mohamad Alkadrie Kota Pontianak memang sempat menipis.

Namun, tegas dia, namun masalah tersebut sudah bisa diatasi.

BACA JUGA: Kota Pontianak Zona Merah Covid-19

Pasokan oksigen sudah dipastikan tidak menghadapi masalah lagi.

Dia menambahkan, suplai oksigen di Provinsi Kalbar memang tergantung terhadap distributor dari Pulau Jawa.

Sebab, di Kalbar tidak memiliki pabrik oksigen.

Sementara di Pulau Jawa saat ini juga sedang mengalami kesulitan oksigen.

Sidiq menambahkan kebutuhan oksigen di Kota Pontianak dalam beberapa hari terakhir memang mengalami peningkatan tiga hingga empat kali lipat dari kondisi biasa.

"Kebutuhan oksigen paling besar berada pada RSUD Soedarso Pontianak sekitar 300 tabung per hari," ujarnya.

Menurutnya, dalam satu hari kebutuhan oksigen untuk seluruh rumah sakit se-Kota Pontianak sekitar 1.033 tabung.

Dia mengatakan kebutuhan tersebut masih belum termasuk keperluan individu untuk isolasi mandiri.

"Kondisi saat ini diperparah lagi dengan adanya kepanikan masyarakat yang membeli oksigen untuk stok, yang sebenarnya tidak harus dilakukan," ujarnya.

Menurut dia, oksigen merupakan bagian dari terapi. Namun, kata dia, tidak semua penderita Covid-19 menggunakan oksigen.

Menurut Sidiq, oksigen hanya dipergunakan bagi penderita Covid-19 yang saturasi oksigennya di bawah 90 sehingga sudah terjadi pneumonia.

"Jika sudah terjadi pneumonia juga sebenarnya tidak bisa dirawat di rumah," katanya

Lebih lanjut Sidiq mengimbau masyarakat agar tidak panik hingga sampai menyimpan oksigen di rumah, yang kalau hal itu dilakukan malah menimbulkan masalah baru. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler