jpnn.com, JAKARTA - Kabar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia membuat heboh kalangan honorer.
Tanggapan mereka beragam, tetapi kemudian semua mendoakan almarhum diterima amal ibadahnya.
BACA JUGA: Tjahjo Kumolo Meninggal, Ruhut Sitompul: Sahabat Dekat Saya, Dia Orang Lurus
Kabar meninggalnya Tjaho ini pun sempat diduga hoaks. Ketum DPP Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Raden Sutopo Yuwono, bahkan mengaku tidak percaya.
"Saya sempat share, tetapi dibilang hoaks. Namun, sekarang semua sudah jelas bahwa Pak Tjahjo Kumolo sudah meninggal," kata Sutopo kepada JPNN.com, Jumat (1/7).
BACA JUGA: MenPAN RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, KemenPAN-RB Beri Info Pemakaman
Dia mengaku menangis karena ingat jasa-jasa almarhum selama menjabat menteri. Berkat kebijakan Tjahjo Kumolo, honorer non-K2 bisa ikut seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), bahkan banyak yang lulus.
"Ya, Allah, saya sedih sekali karena belum sempat menyampaikan rasa terima kasih langsung kepada Beliau karena honorer non-K2 diakomodasi di seleksi PPPK 2022," tuturnya.
BACA JUGA: Jelang Seleksi PPPK 2022, Ketum Forum Guru Honorer Negeri Keluarkan Seruan Penting
Sutopo tidak bisa membayangkan jika MenPAN-RB Tjahjo Kumolo saat itu menolak kuota satu juta PPPK guru yang diajukan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Tentunya akan banyak honorer non-K2 yang saat ini masih belum jelas statusnya. "Saya dan kawan-kawan sudah menjadi PPPK berkat kebijakan Beliau," ujarnya lirih.
Dia berharap pejabat selanjutnya bisa mempertimbangkan dan memperjuangkan usulan FHNK2I untuk pengangkatan satu juta PPPK guru dan tenaga kependidikan (tendik). (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad