Sempat Rugi Miliaran, Couplepreneur Ini Buktikan Bisnisnya Bisa Melantai di Bursa

Selasa, 13 Februari 2024 – 09:44 WIB
Pengusaha Yeni Isnawati bersama suami, Nanang Suherman dan ketujuh anak mereka. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Perjalanan bisnis pasangan Nanang Suherman dan Yeni Isnawati menginspirasi banyak orang. Dari modal minus dan kerugian bisnis sebelumnya, berkembang menjadi holding company.

Yeni memulai bisnis sejak masih berpacaran dengan Nanang. Kala itu, dia masih bekerja sebagai trainer di salah satu BUMN sambil mengerjakan skripsi tugas akhir.

BACA JUGA: Cerita Yeni Isnawati Mengurus 7 Anak Hingga Bawa Bisnis ke Bursa Saham

Menurut Yeni, tidak hanya sekali atau dua kali mereka mengalami kegagalan dalam berbisnis. Mulai dari usaha besi tua hingga bisnis produksi penggilingan biji plastik.

"Saat suami berbisnis besi tua saya merapikan catatan usaha, rekap nota pembelian dan penjualan, sampai nombok modal dari gaji saya," kenang Yeni, Selasa (13/2).

BACA JUGA: Dari Besi Tua, Yeni Isnawati Kini Sukses Berbisnis Kuliner

Kesalahan dalam pengelolaan sistem bisnis menyebabkan kerugian besar, yang akhirnya mengakibatkan akumulasi utang hingga miliaran rupiah.

Yeni mengatakan proses produksi terhambat akibat pengurangan bahan baku yang tidak terkontrol, sehingga modal habis terkuras. 

BACA JUGA: Mengapresiasi Mitra Bisnis, JCB Indonesia Berikan 22 Penghargaan Spesial

Kondisi finansial yang memburuk membuat mereka harus tinggal di kos-kosan sempit. Padahal, Yeni baru saja melahirkan anak pertama.

Setelah mengalami kebangkrutan dalam bisnis sebelumnya, mereka membuka bisnis kuliner dengan sisa modal di daerah Karangploso, Malang. 

Yeni membantu menjalankan usaha tersebut setelah pulang kerja di sore hari. Nanang aktif mempromosikan bisnisnya dan melayani pesanan pengiriman.

Ketika gerobak untuk usaha dicuri orang, Nanang memindahkan penjualan ke daerah Sukarno Hatta, Malang, yang memiliki lingkungan lebih ramai.

Mulai dari situlah usaha kuliner mereka makin dikenal orang. Perusahaan mereka pun berhasil melantai di bursa dan akan tercatat pada 15 Februari 2024.

"Sebagai pasangan couplepreneur, kami percaya bahwa kunci kesuksesan terletak pada berbagi peran tanpa saling berebut, dan memahami kelemahan serta kelebihan masing-masing," tutur Nanang.

Sebagai pemimpin di perusahaan, Nanang mengaku fokus membangun sinergi dan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, termasuk UMKM dan eksternal.

Yeni berperan dalam menguatkan validasi ide menjadi sistem dan mengeksekusi ide-ide tersebut dengan target eksekusi yang terukur, kemudian dikomunikasikan kepada tim sebagai data evaluasi.

"Profesionalisme dalam bekerja adalah kunci utama kesuksesan. Tidak ada masalah bisnis di dalam urusan rumah tangga," bebernya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler