Semua Informasi dan Data Dilaporkan Langsung kepada Mahfud MD

Minggu, 11 Oktober 2020 – 07:18 WIB
Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Intan Jaya Bambang Purwoko yang terluka dalam aksi penembakan diduga dilakukan KKB di Kabupaten Intan Jaya, Jumat, dievakuasi pagi Sabtu 10 Oktober 2020 ke Jakarta. Foto: Istimewa/Antara

jpnn.com, JAYAPURA - Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Intan Jaya diberondong gerombolan yang diduga KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), Jumat (9/10).

TGPF Intan Jaya menyatakan mereka bersifat netral, bukan tim pro yustitia, dan kehadiran timnya adalah untuk melakukan investigasi terhadap sejumlah kejadian sepanjang September 2020.

Wakil Ketua TGPF Intan Jaya, Sugeng Purnomo, mengatakan, semua temuan tim dilaporkan kepada Menko Polhukam Mahfud MD.

BACA JUGA: KKB Pakai Taktik Licik dan Korbankan Warga Sipil, Sepertinya Pesanan dari Luar Negeri

"Di mana semua informasi serta data yang diperoleh di lapangan dilaporkan langsung kepada Menko Polhukam,” ujar Sugeng di Jayapura, Sabtu (10/10).

Dijelaskan, tim yang kini berada di Intan Jaya bertugas mencari data, dengan harapan dapat bertemu dengan banyak pihak yang bisa menceritakan kekerasan atas penembakan pada September 2020.

BACA JUGA: KKB di Intan Jaya Nyata, Melakukan Kekerasan Secara Masif

"Demikian halnya dengan tim yang kini berada di Jayapura, juga melakukan hal yang sama berupa pertemuan dengan aparat keamanan, baik Polda (Papua) dan Kodam (XVII/Cenderawasih), pemerintah, tokoh adat termasuk tokoh gereja," ujarnya.

Ia menjelaskan TGPF sendiri tidak pernah membatasi jika memang akan ada pertemuan dengan kelompok manapun.

BACA JUGA: Benarkah Ada Aturan Bonus 5 Kali Gaji di UU Cipta Kerja?

"Kami ingin bertemu semua pihak yang bisa memberikan keterangan dan penjelasan bahwa fakta itu benar-benar bisa diambil kesimpulan untuk mengungkap kebenaran serta tidak pernah membatasi," katanya.

Ia menyatakan, data yang diperoleh inilah yang selanjutnya akan disandingkan, sehingga ada kesimpulan kerja tim dan saran yang mungkin akan disusun bersama.

Hanya saja, karena ada insiden penyerangan ini maka mereka mengevaluasi langkah-langkah kerja selanjutnya.

Sebelumnya, dalam perjalanan kembali ke Sugapa dari Distrik Hitadipa, rombongan TGPF diserang tembakan dari sisi kanan dan kiri jalan.

Penyerangan dengan cara menjepit sasaran itu terjadi sekitar pukul 15.40 WIT di Kampung Mamba Bawah, sekitar lima kilometer dari ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Sugapa.

Akibat penyerangan itu, salah seorang dari rombongan TGPF, Bambang Purwoko, terluka tembak di kaki kiri.

Korban merupakan dosen FISIPOL Universitas Gajah Mada yang memiliki pengalaman melakukan penelitian di wilayah Papua dan Papua Barat.

Korban lainnya, Sersan Satu Faisal Akbar, anggota Waltus Pos Koramil Persiapan Hitadipa, luka tembak di pinggul kiri.

Ia semula anggota organik Kodim 1304/Gorontalo yang kemudian tergabung dalam Satuan Tugas Apter Hitadipa.

Pada pukul 07.00 WIT Sabtu (10/10), korban-korban yang terluka dievakusi memakai helikopter EC 725 Caracal TNI AU dari Sugapa, Intan Jaya, ke Timika.

Dari sana mereka diberangkatkan ke Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan rute Timika-Makassar-Jakarta memakai Boeing B-737-400 TNI AU. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler