Berbagai ornamen dipasang untuk mempercantik kelenteng, seperti lampion, lilin dan lainnya. Semua sudut di dalam dan luar kelenteng juga dibersihkan dan dipercantik. Termasuk area sembahyang di bagian luar, altar hingga patung dewa dewi yang ada di kelenteng tersebut.
Wakil Ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Indonesia (Matrisia) Komisariat Daerah (Komda) Sumsel, Tjik Harun mengatakan, saat ini seluruh kelenteng sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut Imlek.
Menurutnya, secara umum kelenteng sudah siap menyambut para umat yang akan beribadah dank arena itulah pihaknya melakukan persiapan jauh-jauh hari. “Perayaam Imlek di Palembang biasanya dipusatkan pada dua kelenteng, yakni kelenteng Dewi Kwan Im 10 Ulu dan Kwang Cing Be di kawasan Bukit,”bebernya.
Imlek, ucap Harun, merupakan hari besar bagi warga Tionghoa, dimana semua umat melakukan sembahyang. Meski tidak bersamaan, tapi semuanya akan datang ke kelenteng untuk beribadah dan berdoa. “Warga datang secara bertahap dan tidak sekaligus, tergantung waktu senggang masing-masing,” jelasnya.
Diungkapnya, perayaan Imlek akan dilanjut dengan Capgome yang diperingati pada hari ke-15 bulan purnama atau bertepatan dengan 22 Februari. ”Capgome merupakan puncak perayaan Imlek, untuk di Palembang seperti biasa dipusatkan di Pulau Kemaro,”cetus Harun.
Pihaknya saat ini sedang mempersiapkan segala sesuatunya karena diprediksi masyarakat yang akan datang mengikuti dan memeriahkan perayaan Capgome akan lebih banyak jumlahnya dibandingkan tahun lalu. ”Diperkirakan pengunjungnya mencapai ratusan ribu, dari domestik dan juga luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan negara lainnya,”tuturnya.(yun/ce3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obat Kuat Penyebab Asusila Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi