Semua Rindu Lahirnya Petenis Andal

Senin, 18 Februari 2013 – 16:35 WIB
JAKARTA - Menurunnya prestasi tenis Indonesia membuat banyak pihak mengelus dada. Sebagai negara yang pernah menguasai Asia, Indonesia seperti macan tertidur ketika berjibaku di even kelas dunia. Prestasi paling bagus yang saat ini diraih hanyalah di level SEA Games. Tak heran, semua pihak merasa perlu untuk bekerja keras membangkitkan kejayaan tenis Indonesia.

"Yang saat ini diperlukan adalah pembinaan yang bagus agar muncul petenis-petenis hebat lagi," saran Ketum KONI Tono Suratman dalam pelantikan kepengurusan PP Pelti masa bakti 2012-2017. Tono mengaku rindu dengan prestasi tenis Indonesia pada rentang 1980-1990 silam.

Saat itu, banyak sekali petenis Indonesia yang berkualitas jempolan. Tak hanya berjaya di SEA Games dan Asian Games, Indonesia juga pernah meloloskan wakil ke Olimpiade. Salah satunya ialah Wailan Walalangi yang saat ini menjabat sebagai Kabid Binpres PP Pelti.

Di sektor putri, Indonesia juga pernah memiliki Yayuk Basuki. Pemain asal DI Jogjakarta itu sanggup menjadi raja Asia ketika berhasil mendapatkan emas di Asian Games 1986, 1990 serta 1998. Yayuk juga menjadi pemain Indonesia yang memiliki peringkat WTA tertinggi. Pada October 1997, perempuan kelahiran 30 November 1970 tersebut sukses menembus posisi 19 WTA.

Namun, kini kedigdayaan itu seolah tak berbekas. Belum ada lagi petenis yang mampu menyamai prestasi Wailan maupun Yayuk. "Lima tahun bukan waktu yang lama. Itu sebentar. Tapi kalau bisa bekerja sama dan mau kerja keras, saya yakin akan ada Wailan dan Yayuk yang baru," tegas Tono.

PP Pelti pun sanggup mengobati kerinduan para pecinta tenis tanah air. Karenanya, mereka sudah menyiapkan grand design untuk membangkitkan tenis Indonesia. "Ini menjadi tanggung jawab kami semua. Kami tahu, tenis memiliki sejarah panjang di Indonesia. Kami akan bekerja keras untuk membangkitkan tenis Indonesia lagi," tegas Wailan. (jos/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golf dan Makan Siang Untuk Damaikan KONI-KOI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler