Semua SPBU Ditarget Jual B20 Akhir September

Selasa, 04 September 2018 – 11:41 WIB
SPBU. ILUSTRASI. Foto: Malut Pos/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatat, hingga saat ini baru 95 persen dari 5.518 SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) Pertamina yang menyalurkan B20.

Ditargetkan, seluruh SPBU tersebut bisa menyalurkan B20 pada akhir September 2018. B20 merupakan campuran solar dengan biodiesel 20 persen.

BACA JUGA: Pertamina Temukan Peningkatan Konsumsi Solar yang Tak Wajar

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, mayoritas SPBU yang belum mendapatkan pasokan B20 berada di Indonesia Timur. Penyebabnya adalah keterbatasan infrastruktur.

”Infrastruktur belum memadai untuk masing-masing TBBM (terminal BBM) kecil. Namun, ke depan kami bangun itu semua karena kami yakin Indonesia Timur berkembang,” ujarnya saat mengunjungi SPBU di Matraman, Jakarta, Senin (3/9).

BACA JUGA: Pertamina Gelar Operasi Pasar LPG, Pembeli Diminta Bawa KK

Dia menyatakan, infrastruktur fisik sudah mulai dibangun di sana. ”Kebutuhan BBM akan meningkat. Kami tidak bisa hanya mengandalkan TBBM besar,” lanjutnya.

Untuk wilayah Indonesia Timur, lanjut Nicke, B20 akan dipasok dari enam TBBM besar seperti Wayame, Ambon, Maluku. ”Kalau suplai FAME (fatty acid methyl ester)-nya sudah sampai ke enam TBBM di sana dan kami blending, kami kirim. Selama ini kami juga mengirim solar. Bedanya, sekarang solar yang dikirim dicampur bio jadi B20,” urai Nicke.

BACA JUGA: Pengusaha Butuh Sosialisasi Mandatori Biodiesel

Saat ini di antara 112 TBBM Pertamina, baru 60 TBBM yang sudah menyalurkan B20 untuk PSO (public service obligation). Sisanya, 52 TBBM, belum menyalurkan B20 karena belum ada pasokan FAME dari badan usaha pemasok.

”Sebetulnya, kuncinya ada suplai FAME karena kami tidak memproduksi, hanya blending. Blending-nya bisa TBBM, bisa juga di tangki. Ini disesuaikan, kilang memproduksi hanya solar, nanti ada supplier FAME, dicampur,” jelasnya.

Ke depan, Pertamina membuat green fuel yang diolah di kilang Plaju dan Dumai. ”Tidak lagi hanya mencampur, tetapi memproduksi. Dan itu dari CPO (crude palm oil), bukan dari FAME. Tetapi, itu nanti. Sekarang mekanismenya mencampur dan mendistribusikan,” imbuh Nicke.

Dia mengatakan saat ini mencari teknologi yang tepat guna untuk mengolah green fuel tersebut. Pengolahan berada di kilang Plaju dan Dumai lantaran berdekatan dengan sumber bahan baku.

Sementara itu, di wilayah Jakarta terdapat 216 SPBU yang menjual produksi diesel. Kebijakan itu membuat Pertamina akan menjual B20 di 174 SPBU di Jakarta. Penjualan B20 di ibu kota akan dipasok dari TBBM Jakarta Group yang telah mampu menyediakan 80,1 ribu kiloliter (kl).

Pertamina mencatat, total potensi penyaluran FAME 878.776 kl. Perinciannya, PSO dari November sampai Desember sebanyak 495.457 kl dan non-PSO dari September–Desember 2018 mencapai 383.319 kl. (vir/c7/fal)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Caleg PDIP: Pertamina Jamin Ketersediaan Elpiji di Kaltara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
B20   BBM   biodiesel   Pertamina  

Terpopuler