jpnn.com, MALANG - Kebahagiaan Donwori dan Sephia membina mahligai rumah tangga tak berjalan mulus.
Kesulitan ekonomi membuat pasangan suami istri asal Kecamatan Blimbing, Kota Malang, itu tidak lagi bisa memamerkan kemesraan.
BACA JUGA: Tangisan Istri yang tak Bisa Melahirkan Anak Lelaki
Padahal, saat masih berpacaran, Donwori dan Sephia sering mengumbar kemesraan di depan umum.
Ikatan cinta itulah yang membuat mereka akhirnya memutuskan menikah.
BACA JUGA: Suami Gabung Komunitas Berselingkuh dengan Istri Teman
Setelah berumah tangga, Donwori dan Sephia masih bisa menikmati kebahagiaan.
Apalagi, mereka juga dikaruniai anak laki-laki yang sangat lucu.
BACA JUGA: Istriku Sayang Cinta Berondong
Namun, hidup tak selamanya enak. Badai kesulitan ekonomi melanda Donwori dan Sephia.
Dari situlah percik-percik pertengkaran tersebut muncul.
Sesuai pepatah, lelaki diuji dengan kekayaan, sedangkan wanita diuji dengan kemiskinan.
Sephia yang biasanya hidup enak mulai merasa segalanya menjadi sulit.
Sephia tidak bisa lagi bersosialita ria dengan geng ibu-ibu muda yang biasa dia ikuti.
Singkat cerita, keduanya pun pisah ranjang. Donwori memilih pulang ke rumah orang tuanya.
Setelah setengah tahun pisah ranjang, Donwori datang ke rumah Sephia.
Dia berniat mengunjungi anaknya untuk menumpahkan rasa kangennya.
Namun, ketika Donwori ingin menggendong, anaknya yang sudah berumur empat tahun itu menolak.
Bocah itu seakan dia lupa bahwa Donwori adalah bapak kandungnya.
Donwori yang memang temperamen akhirnya marah dan mengamuk.
”Aku ini yang bikin ibumu ngelahirin kamu,” ujar Donwori beberapa waktu lalu.
Donwori yang kadung geram menendang dahi dan lengan anaknya.
Sephia yang tak terima langsung melaporkan Donwori ke Mapolres Malang Kota hari itu juga.
”Aku yang melahirkan, aku juga yang merawatnya,” kata Sephia.
(Fajrus Shiddiq/Kholid Amrullah/Arief Rohman/Radar Malang/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Tak Terlupakan, Tiap Ketemu Selalu Begituan
Redaktur & Reporter : Ragil