Tangisan Istri yang tak Bisa Melahirkan Anak Lelaki

Jumat, 08 Desember 2017 – 03:36 WIB
Tangisan Istri yang tak Bisa Melahirkan Anak Lelaki. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Karin tak kuasa menahan tangisnya. Wanita berusia 30 tahun itu menangis dalam pelukan ibunya.

Ada kesedihan di balik tangisan perempuan yang sudah memiliki dua anak tersebut.

BACA JUGA: Suami Gabung Komunitas Berselingkuh dengan Istri Teman

Bukan penyesalan, namun keputusan suaminya, Donwori yang tega memutuskan untuk menceraikannya.

Persoalannya, Karin tak bisa melahirkan anak lelaki, seperti keinginan Donwori.

BACA JUGA: Istriku Sayang Cinta Berondong

===================================
Anggun Angkawijaya - Radar Surabaya
===================================

Anak adalah titipan Tuhan. Kita tidak bisa menentukan jenis kelaminnya. Tapi, itu tidak berlaku bagi Donwori, 35. Lelaki yang tinggal di Mulyosari, Surabaya ini tega menceraikan Karin karena tak bisa memberikan keturunan anak laki laki.

BACA JUGA: Mantan Tak Terlupakan, Tiap Ketemu Selalu Begituan

Gugatan itu sudah masuk ke Pengadilan Agama (PA) kelas 1A Surabaya, dan mereka menjalani sidang pertama Selasa (5/12). Usai sidang, kesedihan ibu dua anak ini tampak terlihat.

Dia terisak dipelukan ibunya saat berada di ruang tunggu. Diungkapkan Karin, usia rumah tangga mereka sudah lima tahun dan dikaruniai dua anak perempuan.

"Sejak menikah kami memang pingin punya dua anak saja, laki-laki dan perempuan. Tapi ternyata perempuan semua," ungkap Karin.

Setelah anak ke dua mereka berusia satu tahun, Donwori mengungkapkan ingin punya anak satu lagi. Mungkin saja laki-laki.

Namun Karin sudah capek, sebab dua kali hamil selalu bermasalah dan membikin dirinya khawatir.

"Saya sudah menolak tapi dia tetap ngeyel. Lanang wedok lak asline podo ae, lha iki bojoku pokoe jaluk lanang," ujar Karin.

Sampai akhirnya Donwori berubah sikap. Dia sering pulang malam dan tak bicara. Setelah pihak keluarga ikut turun tangan, akhirnya terkuak alasan Donwori.

"Kalau memang rejekinya diberi anak perempuan, ya mau apa lagi. Emangnya kita bisa menentukan apa?" cetus Karin.

Karin berharap, dengan adanya masukan dari hakim, Donwori bisa berubah pikiran. Sebab memang anak adalah titipan dan pemberian sang Pencipta.

Selama ini Karin juga mengaku masih cinta pada suaminya dan berharap bahtera rumah tangganya bisa tetap terjalin dengan baik. (rud/jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Dinafkahi Batin: Masak Saya Memaksa Minta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler